Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vidi Aldiano Kena Kanker Ginjal di Usia Muda, Ini Kata Dokter

Kompas.com - 14/12/2019, 11:48 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com - Penyanyi Vidi Aldiano menjalani operasi untuk menangani kanker ginjalnya pada hari Jumat (13/12/2019). Pada hari yang sama, Vidi juga mengumumkan mengenai penyakitnya.

Banyak orang yang lantas terkejut karena tidak menyangka Vidi akan mengalami kanker ginjal. Apalagi penyanyi tersebut masih berusia 29 tahun.

Dihubungi oleh Kompas.com, Jumat (13/12/2019), Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) pusat, Prof Dr dr Aru Sudoyo, berkata bahwa hal ini bukanlah sesuatu yang mengejutkan atau tidak umum.

Aru menyampaikan bahwa kanker ginjal memang banyak menyerang di usia muda, sehingga penderitanya rata-rata berusia lebih muda dari jenis kanker lainnya.

Baca juga: 6 Makanan yang Bisa Merusak Ginjal, dari Daging sampai Alpukat

Tidak ada penyebab khusus dari kanker ginjal, tetapi memang ada kaitan terhadap faktor risiko, seperti kebiasaan merokok dan gaya hidup tidak sehat lainnya, yang juga berpengaruh pada berbagai macam kanker lainnya.

"Ada kelainan gen tertentu yang mencetuskan kanker ini," ujarnya lagi.

Sayangnya, tidak ada tanda-tanda khusus untuk mendeteksi dini kanker ini.

Aru berkata bahwa beberapa hal yang patut diperhatikan adalah sakit pinggang dan kencing berdarah. Akan tetapi bila sudah muncul gejala ini, maka kanker biasanya sudah pada stadium lanjut.

"Pengobatan definitely (pastinya) hanya operasi. Di luar itu, ada obat-obatan targeted yang suratnya hanya mengontrol pertumbuhan kanker," imbuhnya.

Gejala Kanker Ginjal

Senada dengan Aru, Prof Ari Fahrial Syam yang merupakan Akademisi dan Praktisi Klinis membagikan beberapa gejala dari penyakit kanker ginjal yang patut diawasi.

Pasalnya, seperti penyakit kanker lain, awal penyakit kanker ginjal tidak memiliki tanda-tanda yang jelas.

"Pasien dengan kanker ginjal bisa saja di awal datang dengan air kecncing yang keruh atau seperti air cucian daging," ujar Ari.

Namun, seperti ditegaskan Ari, air kencing yang keruh tidak selalu disebabkan oleh kanker ginjal. Oleh karena itu, diperlukan pemeriksaan urin, yang bila patut dicurigai sebagai kanker ginjal, akan ditemukan sel darah merah atau eritrosit di dalamnya.

Baca juga: Mitos atau Fakta: Sakit Pinggang Pertanda Sakit Ginjal?

"Akibat adanya darah pada BAK pasien juga bisa mengalami pucat atau anemis. Pemeriksaan laboratorium bisa menemukan adanya hemoglobin yang turun dibawah nilai normal," kata Ari.

Selain air kencing yang keruh, pasien kanker juga bisa merasakan sakit pada pinggang atau bahkan merasakan ada benjolan pada perut tengah kanan atau kiri.

Bila benar kanker ginjal, maka pemeriksaan fisik dokter akan menduga bahwa telah terjadi pembengkakan pada ginjal, pemeriksaan USG abdomen akan menemukan adanya tumor pada ginjal dan pemeriksaan CT scan abdomen akan lebih mengarahkan adanya kanker ginjal bahkan penyebaran yang sudah terjadi.

Di samping kedua gejala itu, pasien kanker ginjal umumnya mengalami penurunan berat badan, lemas dan nafsu makan yang berkurang.

Dugaan adanya tumor ginjal bisa ditemukan oleh dokter umum atau dokter spesialis penyakit dalam.

Namun, apabila hasil pemeriksaan sudah mengarah ke tumor ginjal, maka pasien akan dikirim ke dokter urologi yang akan melakukan tatalaksana tumor ginjal lebih lanjut, termasuk pengangkatan ginjal jika memang sudah diduga adanya kanker ginjal.

"Saat ini sebenarnya sejak tahun 2005-2006, dokter onkologi urologi Indonesia sudah terbiasa untuk melakukan pengangkatan seluruh ginjal atau sebagian ginjal, salah satunya karena tumor ginjal," ujar Ari

"Dengan menggunakan tehnik laparaskopi, tidak perlu lagi operasi dengan luka yang besar," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau