Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/12/2019, 11:06 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masalah penyakit Tuberkulosis (TB/TBC) pada anak dianggap menjadi hal yang mengkhawatirkan dunia, terutama bagi mereka yang mengalami resisten terhadap obat TBC.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Pediatri, Aliansi Kesehatan Global Gheskio Haiti, Vanessa Rouzier, dalam acara peluncuran Global Plan to End Tubercolosis (TB) oleh STOP TB Partnership, di Jakarta, Selasa (10/12/2019).

Sebagai seorang dokter anak, Vanessa melihat ujung terburuk dari spektrum tuberkolosis, yaitu dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh anak-anak.

Terutama, saat pasien TBC anak mengalami resisten obat TBC. Pengobatan umumnya dilakukan adalah dengan suntik atau pemberian obat untuk dewasa yang dosisnya diturunkan.

Baca juga: Hati-hati, Risiko Tuberkulosis Dapat Mengancam Siapa Saja

Namun, pemberian obat dengan suntik bukan berarti aman untuk tubuh si kecil.

Sebab, dengan suntikan yang dilakukan terhadap anak-anak bahkan pada usia di bawah 13 tahun yang mengalami TBC, bukan tidak mungkin akan menimbulkan trauma pada anak.

Begitupun pemberian obat TBC untuk orang dewasa kepada anak pengidap TBC.

Meskipun dosisnya telah dikurangi dan disesuaikan terhadap daya tahan tubuh anak, tetapi efek sampingnya juga sangat buruk sekali, atau setara dengan kemoterapi.

"Kita semestinya tidak harus menimbulkan rasa sakit yang mengerikan kepada pasien anak, untuk dapat menyelamatkan mereka," kata dia.

Pediatrik (Drug-Resistant Tubercolosis)

Dalam kesempatan yang sama itu juga, Stop TB's Global Drug Facility (GDF) secara resmi meluncurkan obat anti-resisten TBC khusus untuk pasien anak.

Dari perkiraan ada sekitar 1,1 juta anak di bawah usia 15 tahun yang mengidap sakit TBC di seluruh dunia pada tahun 2018. Sementara itu, 32.000 diantara mereka memiliki resisten terhadap obat TBC.

Ironisnya, kurang dari 5 persen saja yang telah didiagnosis dan menerima perawatan. Bahkan lebih sedikit dari mereka yang berusia di bawah lima tahun menerima perawatan.

Setidaknya hanya 500 anak dengan resisten obat TBC secara global, menerima pengobatan dan dirawat, tetapi diberikan obat-obatan pada orang dewasa.

Oleh sebab itu, GDF telah berinisiatif membuat formula khusus terhadap resisten obat TBC pada anak, yang disebut menjadi penyakit paling mematikan di dunia ini.

GDF bersama dengan Proyek Sentinel telah berusaha mengenalkan dan mengimplementasikan obat anti-resisten TBC ini ke 56 negara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com