Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digital Health Tumbuh, Ketua IDI Ingatkan Hanya untuk Konsultasi

Kompas.com - 11/12/2019, 08:04 WIB
Amalia Zhahrina,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Jika pasien membutuhkan obat resep, maka dokter akan menyuruh pasien ke tempat praktiknya untuk diperiksa secara langsung.

Sementara itu, jika penyakit yang diderita bersifat berbahaya dan darurat, dokter akan menganjurkan pasien untuk segara pergi ke rumah sakit atau klinik terdekat.

“Makanya yang akan kita bahas adalah menjaga koridor mana yang bisa dilakukan dengan konsultasi, apakah yang bersangkutan harus hadir. Untuk penyakit yang emergency atau gawat, dokter hanya memberikan informasi kepada masyarakat untuk cepat ke rumah sakit atau klinik terdekat dan memberitahu itu gawat," tegas Daeng.

dr. Adhiatma Gunawan, Head of Medical Management Good Doctor Technology Indonesia, mengatakan, dokter yang tergabung dalam Grab health bersifat sukarela.

Ia menganggap tidak semua dokter mementingkan aspek ekonomi dan bisnis, melainkan rasa tanggung jawab moral yang dimiliki para dokter untuk memberikan informasi dan edukasi kesehatan kepada masyarakat.

"Misalkan saya terus memberikan edukasi dan informasi, kadang kala kita (sebagai dokter) happy kalo pasien bisa tertolong. Kalimat-kalimat seperti 'terimakasih dok, ternyata saya bisa menjadi lebih baik' itu nilainya tidak bisa dinilai dengan sekadar materi," ujar Adhi.

Baca juga: Awas, Kebiasaan Self Diagnosis dari Internet Bisa Berbahaya

Oleh karena itu, keuntungan yang didapatkan para dokter adalah eksistensinya yang semakin dikenal masyarakat.

"Kita bermitra dengan mereka sifatnya dengan senang hati bisa turut bekerjasama. Kalau masyarakat merasa 'oh dokter ini sangat membantu sekali' dalam konsultasinya, kemudian suatu hari masyarakat ingin bertemu langsung dengan dokternya" tutup Adhi.

Layanan GrabHealth sendiri menjangkau 224 kota dan menjalin 300 jaringan apotek di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com