Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

Pelajaran Penting dari Gagalnya Modifikasi Gen Bayi di China

Kompas.com - 11/12/2019, 07:03 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dalam kesehatan, kita sudah melihat hasil yang menjanjikan seperti dalam penyuntingan sel somatik, yang merupakan modifikasi sel pasien yang tak bisa diwariskan, dalam penyakit thalassemia beta dan penyakit sel sabit.

Meski begitu, kita belum siap dalam penyuntingan embrio manusia. Teknik kita tidak cukup matang dan tidak ada kasus selama ini yang tidak bisa diatasi dengan menggunakan teknik lain, seperti pengujian genetik praimplantasi.

Tentu masih ada pekerjaan yang diperlukan dalam penataannya walapun telah ada permintaan untuk moratorium penyuntingan gen baik dari individu maupun dari para ahli WHO hingga UNESCO.

Namun, belum ada konsensus yang muncul.

Ini penting saat diskusi ini dipindahkan serempak ke tahap kedua yang melibatkan pemangku kepentingan lainnya, seperti kelompok pasien yang memiliki perhatian dan informasi lebih luas. Keikutsertaan publik juga menjadi faktor penting dalam penyelesaian masalah ini.

Dimitri Perrin

Senior Lecturer, Queensland University of Technology

Gaetan Burgio

Geneticist and Group Leader, The John Curtin School of Medical Research, Australian National University

Artikel ini tayang di Kompas.com berkat kerja sama dengan The Conversation Indonesia. Tulisan di atas diambil dari artikel asli berjudul "Kegagalan editing gen bayi di Cina menunjukkan kita tidak siap untuk memodifikasi embrio manusia". Isi di luar tanggung jawab Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com