Jangan berpikir bahwa obyek yang bisa menghantarkan petir hanya logam. Syarif menegaskan kembali, petir berbeda dengan listrik di rumah kita.
Petir memiliki sumber arus tetap, tapi tegangan berubah-ubah. Sementara listrik di rumah kita merupakan sumber tegangan, tegangan tetap dan arus berubah-ubah.
Karena itu, untuk bisa ke bumi, petir bisa lewat kayu dan bambu yang bukan penghantar listrik baik.
"Kalau cuaca berubah, sudah mulai gelap dan ada awan hitam, lebih baik menjauh dari daerah lapang yang terbuka. Kalau di lapangan terbuka ada satu pohon, jangan didekati karena (pohon) bisa menjadi magnetnya," imbuh Agie Wandala, Kepala Sub Bidang Iklim dan Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Orang Indonesia perlu mewaspadai ancaman petir. Sejumlah wilayah Indonesia seperti Depok, Bogor, Riau, Jambi, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Barat tergolong rawan petir.
Riset yang dilakukan Syarif mengungkap, Indonesia bisa mengalami 24 petir per kilometer per hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.