KOMPAS.com – Cedera akibat petir tidak selalu terjadi karena petir menyambar langsung dari langit ke manusia.
Selain sambaran langsung, seseorang tetap bisa cedera akibat petir bila menyentuh objek yang tersambar langsung, terpercik ketika petir melompat dari objek yang lebih tinggi ke korban, berada dalam radius aliran listrik ketika petir menyambar tanah, terlempar ketika udara dengan cepat menjadi panas dan dingin akibat sambar petir dan lain-lain.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengikuti tips-tips yang telah dilansir dari eMedicine Health di bawah ini dalam mencegah dan menangani cedera akibat petir.
Baca juga: Penggembala dan 19 Kerbau Tewas Tersambar Petir, Seberapa Sering Halilintar Menyambar?
1. Hindari berada di ruang terbuka saat badai petir. Jika Anda mendengar guntur, meskipun langit tampak terang tak berawan, maka Anda sudah berisiko tersambar petir.
2. Hentikan segala aktivitas Anda dan segeralah mencari perlindungan di tempat yang tertutup. Namun, hindari area-area yang berelevasi tinggi atau objek yang yang tinggi, seperti pohon dan tiang listrik.
3. Jangan memegang objek besi yang panjang, seperti tongkat golf atau pancing, saat badai petir. Lepaskan juga objek-objek logam dari tubuh Anda, termasuk helm yang terbuat dari logam.
4. Jika Anda bersembunyi di dalam mobil, tutup semua jendela dan jangan sentuh bagian mobil apa pun yang terbuat dari logam. Jangan bersembunyi di dalam mobil golf.
5.Di dalam gedung pun, tutup semua jendela dan menjauhlah. Jangan gunakan alat-alat elektronik dan telepon yang terhubung dengan kabel karena aliran listrik bisa menyambar di luar dan melalui kabel.
6. Tunggu setidaknya 30 menit sejak petir atau guntur terakhir sebelum keluar dari tempat perlindungan.
Baca juga: Penggembala dan 19 Kerbau Tersambar Petir, Kenapa Halilintar Sangat Mematikan?
Sambaran petir bisa mengakibatkan bermacam-macam efek pada tubuh. Korban bisa langsung mengalami serangan jantung atau cedera jantung, hilang kesadaran atau menjadi linglung.
Lalu, hampir dua per tiga korban sambaran petir serius mengalami keraunoparalisis, sejenis paralisis atau kondisi lumpuh sementara yang diakibatkan oleh sambaran petir.
Korban sambaran petir langsung juga mungkin mengalami luka-luka di permukaan kulit. Kebalikan dengan anggapan umum, luka yang dalam jarang terjadi akibat sambaran petir langsung.
Gendang telinga korban juga bisa robek dan menyebabkan rasa sakit, kehilangan pendengaran dan pusing.
Bila petir melukai mata, korban bisa mengalami gangguan pengelihatan atau belakangan mengalami katarak.
Paru-paru korban juga bisa terluka dan membuatnya kesulitan bernapas.
Lalu kalaupun korban tidak langsung tersambar petir, dia bisa mengalami patah tulang, tengkorak retak dan luka tulang leher ketika terlempar.