Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agnez Mo Sebut Tak Punya Darah Indonesia, Antropolog: Dia Tidak Salah

Kompas.com - 27/11/2019, 19:32 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

"Orang China minoritas di Indonesia. Agnez Monica yang orang China juga ada keturunan asing adalah minoritas di kalangan orang China. Sebab tidak semua orang China punya keturunan orang Jepang dan Jerman seperti dia," kata Heddy.

Masalah darah beda dengan kebudayaan

Masalah darah atau genetika ini berbeda dengan persoalan kebudayaan.

Agnez Monica lahir di Indonesia, tinggal di Indonesia, dan mengenal budaya Indonesia.

Artinya, kebudayaan yang banyak diketahui Agnez adalah budaya-budaya dari berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia.

"Jadi enggak ada yang perlu dipermasalahkan. Dia tetap orang Indonesia, dan KTP-nya pun KTP Indonesia. Jadi ya dia (Agnez) orang Indonesia," ungkap Heddy.

Heddy mengingatkan, penduduk di Indonesia ini juga banyak yang seperti Agnez, di mana merupakan keturunan orang asing yang tinggal di Indonesia dan mencintai kebudayaan Indonesia.

"Bahkan ada orang bule yang masih warga negara asing, tapi cintanya pada Indonesia luar biasa," katanya.

Soal Nasionalisme

Ketika Agnez mengatakan tidak memiliki darah Indonesia kemudian dicap sebagai orang yang tidak nasionalis, kedua hal ini juga lain dan tidak bisa dicampuradukkan.

"Kecintaan pada Indonesia itu nasionalisme. Ini tidak harus berkaitan dengan fisik atau genetika," ungkapnya.

Heddy melihat, permasalahan ini muncul karena kita tidak dapat memisahkan antara persoalan biologis dengan kecintaan budaya dan nasionalisme.

Padahal, ketiga hal ini berbeda, tapi dikaitkan seolah semuanya bisa menjadi satu.

Baca juga: Tak Ada Pribumi, Begini Tes DNA Tentukan Asal Usul Orang Indonesia

Pesan untuk kita semua

Dari kasus ini, Heddy berharap agar warganet dapat lebih paham terkait perbedaan nasionalisme, kebudayaan, dan garis keturunan yang dilihat secara biologis.

"Warganet perlu hati-hati dalam memahami komentar orang, memahami makna kata benar-benar harus diperhatikan dan jangan hanya sepotong. Tidak harus semuanya dimaknai negatif," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com