"Secara medis, respons imunitas tubuh terhadap vaksinasi menurun seiring waktu. Sehingga vaksinasi influenza harus dilakukan setahun sekali untuk proteksi yang lebih optimal," kata dr Iris.
Selain itu, strain virus influenza yang dominan menyebar di seluruh dunia berubah setiap tahunnya sehingga formula vaksin flu harus disesuaikan setiap tahunnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 1 Tanjung Priok Jakarta, dr Jefri H Sitorus MKes, mengatakan vaksinasi juga telah menjadi keharusan bagi traveler baik domestik maupun internasional.
"Setiap seseorang baik itu awak personel transportasi maupun penumpang yang datang dari atau akan berangkat ke negara endemis, negara terjangkit, atau juga negara yang mewajibkan vaksinasi, maka orang tersebut wajib memiliki sertifikat vaksinasi internasional yang masih berlaku," kata Jefri.
Jika tidak memiliki sertifikat vaksinasi internasional, maka dilakukan tindakan Kekarantinaan Kesehatan atau penundaan keberangkatan.
Namun, apabila mereka menolak pemberian vaksin (vaksinasi), maka Pejabat Karantina Kesehatan berwenang mengeluarkan rekomendasi kepada pejabat imigrasi untuk dilakukan pembatalan pemberangkatan.
"Semua ini dilakukan atas kesepakatan internasional, dengan tujuan yang sama yaitu mencegah risiko gangguan kesehatan individu akibat influenza selama perjalanan, tidak menularkan atau juga tidak tertular dari virus yang sedang menyebar di negara yang dikunjungi nantinya," jelasnya.
Baca juga: Sering Dianggap Sama, Ini Bedanya Influenza dengan Selesma
Selain itu, menurut Head of medical Sanofi Pasteur Indonesia, dr Dhani Arifandi, vaksinasi juga dianggap sebagai investasi kesehatan di masa depan.
"Virus flu bisa disebut 'virus pintar' karena bisa berubah setiap tahun untuk menyerang sistem kekebalan Anda. Kami bekerja sama dengan berbagai pihak untuk dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya vaksin influenza, khususnya menjelang musim liburan akhir tahun. Kami berharap, masyarakat dapat melakukan pencegahan melalui vaksinasi influenza sehingga dapat menjalani hidup yang bermakna," ucap dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.