Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cakupan Vaksin Influenza di Indonesia Tak Sampai 1 Persen

Kompas.com - 05/07/2019, 20:25 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya vaksin masih rendah. Padahal, data World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa influenza menyebabkan 500.000 kematian setiap tahunnya.

Nyatanya di Indonesia, cakupannya tak sampai satu persen.

"Indonesia masih kurang dari 1 persen. Korea Selatan sudah 31 persen; Taiwan, Australia, lebih tinggi," kata General Manager Sanofi Pasteur Indonesia Joselito STA. ANA, MD dalam Konferensi Pers Pentingnya Vaksin Influenza untuk Lansia, Tenaga Kesehatan, dan Kelompok Risiko Tinggi di Jakarta, Jumat (5/7/2019).

Jumlah vaksinasi influenza yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia hanya berkisar 500.000 dosis vaksin per tahun. Indonesia pun masih terbilang rendah jika dibandingkan dengan Singapura, Korea Selatan, Thailand.

Baca juga: Alasan Vaksinasi Influenza Perlu Diulang Setiap Tahun

Ketua Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (Pergemi) Prof. Dr. dr. Siti Setiati, SpPD, K-Ger mengatakan bahwa seharusnya vaksin ini diwajibkan. Pihaknya sudah beberapa kali menggelar audiensi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan meminta agar lansia, kelompok yang paling rentan terhadap virus influenza, ditanggung biaya vaksinnya.

Sayangnya, vaksin influenza dinilai cukup mahal.

"Ya kan 25 juta orang kali Rp 150.000 per tahun, itu gede dan itu baru pada orangtuanya (lansia)," ujar Siti.

Perlu diketahui, influenza merupakan penyakit saluran napas akut yang mudah menular dan virusnya telah menyebar hingga ke seluruh penjuru dunia.

Mudahnya penularan virus influenza melalui udara dan percikan ludah akibat kontak langsung dari seseorang yang sudah lebih dulu terinfeksi, membuat penyebaran virus ini menjadi tidak terbendung.

Baca juga: Siapa Saja yang Perlu Vaksinasi Influenza? Ahli Memaparkan

Komplikasi akibat influenza pun dapat terjadi pada kelompok berisiko tinggi yaitu anak-anak, orang lanjut usia di atas 65 tahun, individu dengan penyakit kronis, dan ibu hamil. Komplikasi akibat influenza dapat berupa radang paru, infeksi telinga, dan sinus.

Tidak hanya itu, influenza juga dapat memperburuk kondisi medis seperti gagal jantung kongestif, asma, atau diabetes hingga menyebabkan kematian.

Sebaliknya, penggunaan vaksin influenza yang teratur membawa dampak positif bagi kesehatan.

Data WHO menunjukkan vaksinasi influenza pada penderita kardiovaskuler dapat menurunkan risiko serangan jantung hingga 67 persen dan menurunkan risiko stroke sebanyak 24 persen.

Infeksi saluran napas oleh virus influenza dapat meningkatkan risiko terkena stroke dan serangan jantung tiga hingga lima kali lipat dalam tiga hari setelah terinfeksi. Begitu pula untuk pasien diabetes, penderita akan enam kali lebih sering dirawat jika tidak mendapat vaksin influenza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Mengapa Kura-Kura Melakukan Pose Superman? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Mengapa Kura-Kura Melakukan Pose Superman? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Oh Begitu
Apa yang Terjadi Jika Kita Mencoba Mendarat di Planet Gas Raksasa?
Apa yang Terjadi Jika Kita Mencoba Mendarat di Planet Gas Raksasa?
Oh Begitu
Fosil Kepala Amfibi Raksasa Ditemukan di Texas, Mirip Karakter Film ‘Toy Story’
Fosil Kepala Amfibi Raksasa Ditemukan di Texas, Mirip Karakter Film ‘Toy Story’
Fenomena
Apa yang Terjadi di Otak Seorang Psikopat? 
Apa yang Terjadi di Otak Seorang Psikopat? 
Kita
Ditemukan, Bukti Ledakan Bintang Ganda yang Mengubah Pemahaman Alam Semesta
Ditemukan, Bukti Ledakan Bintang Ganda yang Mengubah Pemahaman Alam Semesta
Oh Begitu
Evolusi Mamalia Tak Sesederhana yang Kita Duga, Fosil Baru Ubah Ceritanya
Evolusi Mamalia Tak Sesederhana yang Kita Duga, Fosil Baru Ubah Ceritanya
Oh Begitu
Genus Baru Laba-Laba Pelompat yang Ahli Berkamuflase Ditemukan di Selandia Baru
Genus Baru Laba-Laba Pelompat yang Ahli Berkamuflase Ditemukan di Selandia Baru
Fenomena
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau