Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Bedak Ketiak yang Bikin Gadis Indonesia Ditahan di Singapura

Kompas.com - 26/11/2019, 18:33 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com – Seorang gadis asal Indonesia, Sharonia Paruntu, mengaku sempat ditahan 14 jam karena dikira membawa dan menggunakan narkoba.

Padahal, "narkoba" yang dimaksud adalah bedak ketiak atau bedak tawas. Namun, staf hotel tempat Sharonia menginap dan para polisi tidak memercayainya.

Baru setelah hasil uji laboratorium dan hasil tes urin keluar, Sharonia dan teman-temannya dilepaskan oleh polisi Singapura.

Di luar negeri, memang lebih dikenal deodoran yang berbentuk roll-on atau spray untuk menghilangkan bau ketiak.

Baca juga: PSK Dibunuh Gara-gara Tisu Magic, Ini yang Perlu Anda Tahu

Namun, di Indonesia bentuk deodoran lebih beragam, ada yang berbentuk tawas kristal seperti yang dimiliki oleh Sharonia dan ada yang berbentuk bedak.

Dilansir dari Healthline, tawas adalah deodoran alternatif yang terbuat dari garam mineral alami bernama potassium alum. Garam mineral ini memang memiliki efek antimikroba sehingga telah digunakan sebagai deodoran di negara-negara Asia Tenggara selama ratusan tahun.

Tawas bisa digunakan secara langsung dalam bentuk kristal dengan dibasahi terlebih dahulu atau dihaluskan hingga mirip bubuk seperti milik Sharonia.

Namun dikarenakan fungsinya hanya untuk mencegah pertumbuhan mikroba, tawas tidak menghentikan pengeluaran keringat. Itulah sebabnya, jika Anda baru berpindah dari deodoran dengan efek antiperspiran (antikeringat) ke tawas, Anda mungkin akan mendapati ketiak lebih basah dari biasanya. Selain itu, ada juga potensi peningkatan bau badan.

Sementara itu, bedak ketiak telah banyak tersedia secara komersial di Indonesia. Salah satu merek bedak ketiak yang paling terkenal di Indonesia mencantumkan triclosan, talcum dan parfum sebagai kandungan aktif di dalamnya.

Anda mungkin sudah tahu apa itu parfum, namun bagaimana dengan triclosan dan talcum yang merupakan komponen penting dari bedak ketiak?

Database PubChem dari National Institutes of Health (NIH) menulis bahwa triclosan (C12H7Cl3O2) adalah sebuah kandungan yang biasa ditemukan dalam produk-produk kebersihan diri, seperti sabun, krim kulit, pasta gigi dan deodoran.

Baca juga: 9 Mitos Populer Kanker, dari Deodoran hingga Makan Es Krim saat Haid

Bahan ini memiliki fungsi antibakteri dan antifungal sehingga sangat efektif untuk digunakan sebagai pencegah bau badan.

Ketika masih murni, triclosan berbentuk bubuk kristal berwarna putih yang memiliki sedikit bau dan bisa sedikit larut dalam air.

Sementara itu, talcum (Mg3Si4O10(OH)2) seperti dilansir dari situs resmi Badan Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) juga merupakan bahan yang banyak digunakan dalam berbagai produk kosmetik, mulai dari bedak bayi hingga perona pipi.

Selain pada kosmetik, talc juga bisa ditemukan pada makanan dan permen karet atau pembuatan tablet obat.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau