KDAI juga dapat menggambarkan konektivitas fungsional otak remaja sehingga tidak lagi diperlukan pemeriksaan Functional Magnetic Resonance Imaging (FMRI) untuk mengetahui perubahan konektivitas otak.
"Penelitian menunjukkan pada remaja dengan kecanduan internet akan memiliki konektivitas yang menurun pada area Lateral Parietal kanan dengan Lateral Prefrontal Cortex kiri," tuturnya.
Baca juga: Awas, Kebiasaan Self Diagnosis dari Internet Bisa Berbahaya
Kedua area tersebut berguna untuk mengendalikan perilaku impulsif termasuk saat bermain internet.
"Pada remaja dengan kecanduan internet tidak dapat mengendalikan perilaku untuk terus bermain internet, dan tidak memiliki penilaian diri yang baik terhadap perilaku bermain internet," ujar dia.
Terdapat juga simpulan data bahwa 7 dari 10 remaja perempuan menggunakan internet dengan tujuan utama mengakses media sosial. Sementara itu, 9 dari 10 remaja laki-laki menggunakan internet dengan tujuan utama bermain online game.
Online game yang paling sering digunakan adalah MOBA, sementara media sosial yang paling sering digunakan adalah Instagram dan Line.
Dituturkan dr Kristiana, dari hasil analisis dengan berbagai faktor risiko dan proteksi menunjukkan beberapa faktor yang bermakna.
Yaitu tujuan penggunaan internet untuk permainan daring dan media sosial, durasi penggunaan internet lebih dari 20 jam per minggu, dan usia awitan penggunaan internet kurang dari 8 tahun.
Faktor risiko lain adalah masalah emosi, masalah perilaku dan masalah perilaku prososial. Perilaku prososial adalah kemampuan remaja untuk berempati terhadap orang lain.
Baca juga: Puasa Internet di Tengah Era Digital, Mungkinkah Hal Ini Dilakukan?
Selain itu, hampir semua remaja memiliki atau diberikan kepemilikan atas gawai pintar. Mereka juga didukung dengan fasilitas internet yang tersedia di rumah, dan di berbagai tempat atau sarana publik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.