Sejumlah penelitian telah mengaitkan bahan kimia yang ditemukan dalam telur-telur ini dengan dampaknya terhadap kesehatan manusia.
Berbagai penyakit serius pada manusia, seperti penyakit kardiovaskular, kanker, diabetes, dan endometriosis ada kaitannya dengan paparan dioksin.
Selain itu, bahan kimia tahan api, SCCP dan PBDEs mengganggu fungsi endokrin dan secara negatif mempengaruhi kesehatan reproduksi. PFOS menyebabkan kerusakan sistem reproduksi dan kekebalan tubuh.
"Temuan-temuan ini menggambarkan bahaya plastik bagi kesehatan manusia dan harus menggerakkan para pembuat kebijakan untuk melarang pembakaran sampah plastik, mengatasi kontaminasi lingkungan, dan secara ketat mengontrol impor," ujar Lee Bell, rekan penulis laporan yang juga adalah penasihat IPEN.
"Jelas dari penelitian ini bahwa polusi plastik membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan, tidak hanya dari banjir sampah plastik yang terlihat, tetapi dari kontaminan kimia yang tak terlihat dalam plastik dan terbentuk ketika membakar plastik."
Baca juga: Memanaskan Makanan dalam Wadah Plastik di Microwave, Apakah Berbahaya?
Skrap plastik memasuki Indonesia lewat impor bahan daur ulang, termasuk dalam impor sisa kertas. Dalam tiga tahun terakhir, jumlah skrap plastik di dalam bundel kertas daur ulang yang diimpor ke Indonesia melonjak dari 2-10 persen menjadi 60-70 persen.
Bangun dan Tropodo hanyalah sebagian kecil desa-desa yang terkena dampak limpahan sampah plastik karena desa ini terletak di dekat perusahaan kertas. Mereka menerima lebih dari 50 ton plastik dengan kualitas rendah setiap harinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.