Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seri Baru Jadi Ortu: Tips Merawat Bayi Prematur agar Tumbuh Optimal

Kompas.com - 18/11/2019, 07:53 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Bayi dengan kelahiran prematur memiliki fase yang lebih rentan pada jangka pendek kelahiran yaitu 28 hari pertama karena organ tubuh yang belum matang atau belum sempurna. Meski begitu, bukan berarti bayi prematur tak dapat memiliki tumbuh kembang yang baik.

Dokter spesialis anak konsultan Neonatologi RSCM, dr M Azharry Rully SSpA, mengatakan, meski lahir prematur, anak masih memiliki kesempatan untuk tumbuh sehat seperti anak-anak lainnya.

Namun, untuk dapat menjadikan anak yang lahir prematur tumbuh dengan baik, ada hal-hal yang harus dilakukan oleh para orangtua.

Baca juga: Hamil Bayi Kembar Berisiko Lahir Prematur, Seperti yang Dialami Cynthia Lamusu

"Ada tata laksananya agar anak yang lahir prematur itu bisa mengejar ketertinggalan pertumbuhannya," kata Azharry dalam sebuah acara bertajuk Upaya Pencegahan dan Tatalaksana Anak Prematur Agar Tumbuh Kembang Optimal dari Danone, Jakarta, Kamis (14/11/2019).

Berikut ini adalah tata laksana yang dapat diikuti oleh orangtua dalam merawat bayi lahir prematur.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

1. Waspada hipotermia

Karena kondisi kesehatannya, anak prematur yang memiliki berat lahir rendah akan lebih rentan untuk mengalami hipotermia.

Untuk itu, pastikan setelah memandikannya, anak benar-benar kering dan segera selimuti untuk menjaga suhu tubuhnya.

2. Metode kanguru

Ibu juga dapat mempraktikkan metode kanguru, yaitu menghangatkan anak baru lahir menggunakan suhu tubuh ibunya.

Selain menghangatkan tubuh anak, metode ini dipercaya dapat meningkatkan berat badan bayi dengan cepat dan memperkuat ikatan antara ibu dan anak.

3. ASI sesering mungkin

Untuk menjaga berat badan anak setelah lahir, berikan ASI sesering mungkin walaupun waktu menyusuinya pendek, setidaknya sekali dalam dua jam.

Jika anak belum bisa menyusui, maka ASI perah dapat diberikan dengan peralatan pendukung seperti sendok atau gelas.

Selain sebagai sumber nutrisi, ASI dapat meningkatkan imunitas dan perkembangan tubuh anak.

Baca juga: Serba-serbi Kelahiran Prematur, dari Faktor Risiko sampai Pencegahan

Kenapa wajib dilakukan?

Dijelaskan Azharry, pada umumnya anak yang lahir prematur telah kehilangan masa pertumbuhannya sejak berada dalam kandungan.

Oleh karena itu, nutrisi yang diterima pada minggu-minggu awal setelah kelahiran diperlukan untuk mengejar tumbuh kembang anak seusianya.

"Nutrisi yang baik itu juga nantinya akan mengurangi resiko terjadinya masalah dalam tumbuh kembang si kecil dan Air Susu Ibu adalah rekomendasi utamanya untuk mereka (bayi)," tuturnya.

ASI direkomendasikan oleh para praktisi medis dikarenakan memang memiliki nutrisi yang paling baik bagi pertumbuhan anak sejak bayi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Ribuan Bendungan Dunia Telah Menggeser Kutub Bumi, Mengapa?
Ribuan Bendungan Dunia Telah Menggeser Kutub Bumi, Mengapa?
Oh Begitu
Apakah Bumi Terjebak di Dalam Kekosongan Raksasa di Alam Semesta?
Apakah Bumi Terjebak di Dalam Kekosongan Raksasa di Alam Semesta?
Fenomena
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau