Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bagaimana agar Efektif dan Inovatif?

Kompas.com - 05/11/2019, 08:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sebagai negara berpendapatan menengah bawah dan salah satu negara dengan aktivitas perekonomian terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara maju dalam waktu singkat.

Jika pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat stabil pada kisaran rata-rata 5,7% per tahun, maka pada 2020 posisi Indonesia diprediksi dapat meningkat ke negara berpendapatan menengah atas dan menjadi negara maju pada 2036.

Namun demikian, dengan persaingan dalam era Industri 4.0 yang sangat berat dan pertumbuhan ekonomi saat ini yang masih di kisaran 5%, potensi yang dimiliki Indonesia ini akan sangat sulit direalisasikan seandainya negara ini terus tertinggal di satu area kunci untuk kemajuannya: pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kini kita perlu memastikan bahwa implementasi regulasi dan pembentukan badan baru tersebut mampu mendorong terbentuknya ekosistem iptek di Indonesia yang menunjang segala kegiatan penelitian dan pemanfaatan hasil inovasi.

Dampaknya akhirnya yang diharapkan adalah ekonomi tumbuh dengan cepat berlandaskan hasil riset dan inovasi teknologi.

Berry Juliandi

Lecturer in Biology, Head of Veterinary Stem Cells Laboratory (PPSHB-IPB), Institut Pertanian Bogor

Artikel ini ditayangkan di Kompas.com berkat kerja sama dengan The Conversation Indonesia. Tulisan di atas diambil dari artikel berjudul "Bagaimana bentuk Badan Riset dan Inovasi Nasional yang efektif dan inovatif?". Isi di luar tanggung jawab redaksi Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com