Tanda-tanda vital yang tidak normal maupun indikasi lain dari ketidakstabilan kondisi pasien biasanya terjadi 8 hingga 12 jam sebelum kondisi berubah kritis.
Penggunaan teknologi IGS, sistem peringatan awal atau early warning scoring system (EWS) dan sistem alur kerja klinis dari Philips memungkinkan dokter menerima informasi untuk membantu mengidentifikasi tanda peringatan yang samar pada penurunan kondisi fisik pasien sehingga dapat dilakukan intervensi medis dengan tepat waktu.
Baca juga: Bali Bisa Jadi Destinasi Wisata Kesehatan Indonesia, Ini Alasannya...
"Selain mencegah dari meningkatnya angka kematian disebabkan lambatnya penanganan, teknologi ini juga akan mampu menekan cos perawatan pasien, serta efektif dan efisiennya kinerja tenaga medis di rumah sakit," tuturnya.
"Kedua solusi yang diterapkan bersama ini akan membentuk tulang punggung digital bagi Rumah Sakit Kasih Ibu dan membantunya meningkatkan hasil akhir dan pengalaman pasien dengan biaya lebih rendah dan kepuasan tenaga profesional kesehatan," imbuhnya.
Solusi tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan terhubung dengan EMR (electronic medical record/rekam medis elektronik) untuk membantu rumah sakit meningkatkan efisiensi organisasi dan investasi infrastruktur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.