Diet tidak sehat dapat meningkatkan risiko stroke. Terlebih, bila Anda gemar mengonsumsi makanan asin, lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol.
2. Kurang olahraga
Jarang bergerak atau kurang olahraga juga dapat meningkatkan risiko stroke. Olahraga teratur akan memberi sejumlah manfaat untuk kesehatan.
CDC AS bahkan merekomendasikan orang dewasa untuk melakukan latihan aerobik setiap minggu. Anda bisa melakukan jalan cepat beberapa kali seminggu.
3. Mengonsumsi alkohol
Risiko terkena stroke akan meningkat jika Anda gemar mengonsumsi alkohol.
Konsumsilah alkohol dalam jumlah sedang. Untuk wanita, tak lebih dari satu gelas dan untuk pria tak lebih dari dua gelas alkohol per hari.
Bila konsumsi alkohol lebih dari ini, kadar tekanan darah dan trigliserida akan meningkat dan memicu aterosklerosis.
Aterosklerosis merupakan penumpukan lemak, kolesterol, dan zat di dalam dan di dinding arteri. Timbunan plak kolesterol dapat menghalangi aliran darah dan akhirnya memicu stroke.
Aterosklerosis sangat umum terjadi, setidaknya ada lebih dari 2 juta kasus per tahun di Indonesia.
4. Mengonsumsi tembakau
Mengonsumsi tembakau dalam bentuk apapun dapat meningkatkan risiko stroke karea dapat merusak pembuluh darah dan jantung.
Kondisi ini semakin parah ketika Anda merokok, karena tekanan darah akan naik setiap kita mengisap nikotin.
5. Faktor pribadi
Ada beberapa faktor risiko pribadi yang tidak dapat dikendalikan, antara lain:
Baca juga: Hari Stroke Sedunia, Inilah 3 Jenis Stroke yang Paling Kerap Menyerang
6. Riwayat kesehatan
Kondisi medis terterntu dapat berkaitan dengan risiko stroke, antara lain
Untuk mencari tahu tentang faktor risiko spesifik untuk stroke, bicarakan dengan dokter Anda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.