Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak SMAN 15 Semarang Bikin Masker Anti Mabuk, Ini Cara Kerjanya

Kompas.com - 26/10/2019, 18:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Apakah Anda termasuk orang yang sering mengalami mabuk dalam perjalanan? Bila ya, maka tahukah Anda bahwa mabuk perjalanan adalah sebuah gangguan yang disebabkan oleh adanya gerakan dan aroma sehingga dapat memicu rasa mual, pusing bahkan muntah?

Dilatari oleh pengetahuan ini, seorang siswa yang menjadi peserta National Young Inventors Award (NYIA), SMA Negeri 15 Semarang, Pinara Safira Putri Sandy, membuat inovasi yang mudah dan ringan dipakai untuk menghindari mabuk diperjalanan.

"Mabuk diperjalanan itu kan disebabkan adanya gerakan tapi bukan kita yang bergerak, kendaraannya aja. Aroma di kendaraan juga, terus yang jelas ada produksi histamin yang tingi," kata Putri di BSD Serpong, Rabu (23/10/2019).

Baca juga: Siswa SMU di Malang Ciptakan Aplikasi Pendeteksi Skizofrenia, Hanya Pakai Sidik Jari

Putri mengakui bahwa pada saat ini, sudah ada obat anti mabuk yang mengandung anti histamin. Namun, obat ini sering kali memiliki efek samping seperti mengantuk, menghilangkan nafsu makan dan lain-lain.

Sebagai alternatif, Putri menciptakan masker anti mabuk (Masabuk) yang terdiri dari beberapa lapisan.

Lapisan luar (lapisan kasar) merupakan bagian yang berfungsi untuk mencegah masuknya mikropartikel ke dalam hidung.

Lapisan tengah merupakan bagian yang berfungsi untuk menyaring dan menampung debu yang ikut masuk.

Baca juga: LIPI Buka Science Expo 2019 untuk Membumikan Sains ke Masyarakat

Lalu, ada lapisan rempah yang memberikan aroma rempah yang berasal dari jahe untuk menetralisir bau AC mobil.

"Bau rempah dapat menurunkan kadar senyawa histamin yang menjadi penyebab utama mabuk kendaraan," ucap dia.

Setelahnya, ada lapisan lembut yang bersentuhan langsung dengan kulit. Lapisan ini dibuat dari bahan yang lembut sehingga tidak menimbulkan iritasi pada kulit.

Dikatakan oleh Putri, sejauh ini Masabuk telah diujicobakannya pada beberapa orang dengan kategori usia empat, 16 dan 35 tahun. Hasilnya, masabuk membantu menghilangkan radang hidung, pusing, mual dan iritasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau