KOMPAS.com - Jumat menjadi hari yang paling ditunggu-tunggu sekaligus dikeluhkan oleh para pekerja.
Ditunggu-tunggu karena besok waktunya libur; dikeluhkan karena macetnya yang sudah jadi kebiasaan saban minggu, apalagi ketika jam pulang kerja.
Namun, lain halnya dengan manusia, semut tidak pernah mengalami macet bahkan ketika jalanan yang dilaluinya jauh lebih padat daripada jalanan ibukota di hari Jumat.
Makhluk kecil ini bisa mengikuti jalan feromonnya yang sempit dan dua arah, sambilmenjaga arus agar tetap lancar. Apa rahasianya?
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal eLife mengungkapnya setelah melakukan 170 kali eksperimen dengan semut argentina (Linepithema humile).
Baca juga: Peneliti Temukan Semut Tergesit, Melangkah 10 Kali Lebih Cepat dari Usain Bolt
Semut diamati pergerakannya di berbagai ukuran jembatan dari sarang ke sumber makanan.
Ada tiga jembatan yang diuji. Lebar 5 milimeter (mm), 10 mm dan 20 mm. Jembatan dilalui 400-25.600 ekor semut.
Data yang dikumpulkan oleh para peneliti termasuk aliran semut, kecepatan mereka dan jumlah tabrakan yang terjadi.
Hasilnya sangat mengejutkan, semut nyaris mustahil mengalami kemacetan, apalagi tabrakan.
Semut sama sekali tidak melambat ketika kepadatan jalan mencapai 80 persen. Baru ketika kepadatan bertambah di atas itu, semut akan menilai dan mengatur kecepatannya agar arus tidak perlu berhenti.
Baca juga: Selain Semut Charlie Alias Tomcat, Inilah 7 Serangga Paling Berbahaya
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.