Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Harus Dilakukan Jika Terkena Semut Charlie Alias Tomcat?

Kompas.com - 25/06/2019, 16:24 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Semut Charlie alias tomcat dikenal berbahaya karena mampu mengeluarkan racun yang bisa membuat kulit melepuh seperti kena luka bakar.

Cahyo Rahmadi Kepala Bidang Zoologi LIPI menganjurkan masyarakat untuk menghindari serangga oranye-hitam berukuran 7-8 milimeter itu. Lebih baik tidak mengganggu mereka daripada harus merasakan sensasi terbakar.

Tomcat dapat ditemukan di berbagai penjuru dunia. Mereka gemar hidup di dekat aliran air seperti di kebun atau sawah, pemukiman, atau berada di lingkungan dengan pencahayaan terang.

Cahyo menerangkan, pupulasi semut Charlie alias tomcat meningkat di akhir musim penghujan seperti saat ini.

Baca juga: Viral Semut Charlie Berbahaya di Medsos, Hewan Apa Itu Sebenarnya?

"Saat melihat tomcat berada di kulit kita, jangan dipencet atau dipukul. Biarkan kumbang itu terbang dengan sendirinya," ungkap Cahyo.

Jika tomcat tidak mau pergi dari kulit, kita bisa meniupnya atau mengalirinya dengan air.

Bila tomcat menempel di kulit dan dengan sengaja memukul mereka seperti layaknya nyamuk, tomcat itu akan mati, tapi racun di dalam tubuhnya akan keluar dan menyebabkan iritasi di kulit. Oleh sebab itu, hal ini sebaiknya dihindari.

Namun jika terlanjur dilakukan, segeralah cuci area kulit yang terkena tomcat dengan aliran air mengalir dan sabun. Cara ini dapat menghilangkan racun sebelum sempat merusak kulit.

Terlalu lama membiarkan racun tomcat akan merusak kulit, reaksi pertama yang dirasakan adalah rasa panas seperti kena luka bakar.

"Kalau merasa panas seperti ini, jangan digaruk atau dilap karena justru bisa menimbulkan efek samping lebih serius. Lebih baik segera disiram dengan air mengalir," imbuh Cahyo.

Efek samping lebih serius yang dimaksud Cahyo adalah iritasi menyakitkan dan kulit melepuh dalam waktu empat hari. Jika hal ini tidak segera ditangani, area yang terasa sakit dan luka akan menyebar ke daerah kulit lain dalam waktu 10 hari.

Pencegahan terhadap tomcat bisa dilakukan dengan mengurangi pencahayaan di dalam rumah dan menggunakan pakaian lengan panjang juga celana panjang agar tomcat tidak langsung menempel di kulit.

Baca juga: Tips Sederhana Agar Semut Charlie Alias Tomcat Tidak Masuk ke Rumah

Menurut Cahyo, serangga ini sebenarnya bukan semut melainkan kumbang (Coleoptera) dari Famili Staphylinidae. Hewan ini dikenal dengan nama ilmiah Paederus fuscipes.

"Seperti kelompok kumbang lainnya, secara umum (P. fuscipes) memiliki tiga bagian tubuh yaitu kepala, dada dan perut dengan tiga pasang kaki dan memanjang," terang Cahyo kepada Kompas.com, Selasa (25/6/2019).

Hewan mini ini memiliki warna cerah, terutama kuning dan oranye pada rongga dadanya. Selain itu, dia memiliki sayap separuh dan antena berbentuk benang yang memanjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau