Rasa dendam ini muncul dari perasaan merasa disakiti dan dikhianati oleh pemerintah yang adalah pemegang kendali keamanan dan kestabilan negara di mana jabatan Menko Polhukam diduduki Wiranto.
"Mungkin awalnya karena merasa dikecewakan oleh pemerintah, karena erat kaitannya dengan situasi Papua dan demo krisis kemanusiaan, akan menimbulkan rasa benci yang sangat dalam kepada masyarakat," ungkapnya.
"Akhirnya, ketika ada musibah (pada Wiranto) yang harusnya kita merasa prihatin, belum tentu hal yang sama dirasakan mereka (yang kecewa). Ini malahan jadi kabar gembira, berita yang menyenangkan," paparnya.
Menurut Hening, kedua hal ini secara tidak langsung berkaitan dengan karut-marut situasi ekonomi, sosial, keamanan, serta politik yang tidak stabil di Indonesia.
Meski Hening mengatakan hal ini muncul karena rasa dendam, dalam artikel Kompas.com (19/9/2014) menyebutkan bahwa menyimpan rasa dendam tak ada manfaatnya.
Dendam kepada seseorang justru bisa berdampak buruk bagi kesehatan, salah satunya memicu stres.
"Kita semua memiliki orang-orang yang tidak kita suka, tapi ada dampak buruk dengan menyimpan perasaan marah pada mereka," ujar Psikolog, Seth Meyers.
Dalam laporan yang terbit di jurnal Psychological Science, berpikir negatif dan rasa dendam dapat memicu denyut jantung dan tekanan darah lebih tinggi dibanding mereka yang mau memberi maaf.
Baca juga: Paska Penusukan Wiranto, Ini Kata Psikolog Untuk Menjaga Psikologis Anak
Coba memaafkan
Coba bertanya pada diri sendiri, apakah oang yang tidak disukai itu penting bagi kehidupan atau tidak.
Salah satu cara untuk tidak menyimpan dendam, disebut dalam jurnal tersebut adalah berfokus pada kehidupan masing-masing.
Menghilangkan perasaan dengki dan dendam setidaknya akan membuat jiwa dan raga menjadi sehat.
Sumber: Kompas.com (Dian Maharani)
Baca juga: Menurut Guru Besar UGM, Ada Echo Chambering dalam Sinisnya Warganet pada Wiranto
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.