Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

Serba-serbi Restless Leg Syndrome yang Bikin Kita Ingin Goyang Kaki

Kompas.com - 04/10/2019, 07:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh Andrew Lavender


SINDROM kaki gelisah (restless leg syndrome) adalah perasaan tidak nyaman yang disertai dengan dorongan kuat untuk menggerakkan kaki demi menghilangkan perasaan tak nyaman tersebut.

Orang pengidap sindrom kaki gelisah sering menggerakkan kaki mereka dengan berjalan mondar-mandir atau menggoyang-goyangkan kaki saat duduk. Gangguan ini biasa muncul pada malam hari dan rasanya berupa gatal, berdenyut, seperti ditarik, ditusuk jarum, atau seperti ada benda aneh yang menjalar.

Munculnya sensasi ini biasanya terjadi—atau memburuk—ketika penderita tengah santai, duduk atau berbaring. Sindrom kaki gelisah diketahui menjangkiti pria dan perempuan segala usia tetapi lebih banyak dijumpai pada perempuan dan individu yang lebih tua.

Salah diagnosis bisa saja terjadi, sebab gejalanya cenderung datang dan pergi dan mungkin cukup ringan.

Penyebab

Dalam banyak kasus, penyebab sindrom kaki gelisah belum diketahui. Namun penyebabnya bisa genetis, mengingat banyak pengidap sindrom kaki gelisah yang memiliki saudara yang juga mengalami sensasi tersebut.

Sindrom kaki gelisah memiliki kaitan dengan beberapa kondisi medis termasuk penyakit Parkinson, diabetes, dan neuropati perifer (kerusakan atau penyakit saraf yang merusak fungsi sensasi, gerakan atau kelenjar tergantung pada saraf mana yang terpengaruh).

Sindrom ini juga terlihat pada orang-orang yang kekurangan zat besi atau punya fungsi ginjal yang buruk. Beberapa perempuan mengalami sindrom kaki gelisah selama kehamilan. Perempuan hamil yang mengalami sindrom kaki gelisah biasanya merasakannya sepanjang trimester ketiga, yang akan menghilang dalam waktu empat pekan setelah persalinan.

Penelitian menunjukkan, sindrom kaki gelisah mungkin ada hubungannya dengan tidak berfungsinya sirkuit saraf pada ganglia basal (sekelompok struktur di pangkal otak dengan tautan ke area yang mengendalikan gerakan), yang menggunakan dopamin neurotransmitter.

Dopamin diperlukan untuk mengendalikan aktivitas otot agar halus dan terarah, jadi apabila jalur dopamin terganggu maka hasilnya adalah gerakan tak terkendali.

Penyakit Parkinson juga merupakan gangguan jalur dopamin ganglia basal dan pasien Parkinson sering mengalami sindrom kaki gelisah.

Orang-orang yang mengidap gagal ginjal kronis, diabetes atau neuropati perifer biasanya mengobati sindrom kaki gelisah dengan mengobati kondisi mendasarnya.

Gejala sindrom kaki gelisah juga dapat diperburuk oleh obat-obatan tertentu, misalnya obat anti-mual, obat antipsikotik, antidepresan dan beberapa obat flu dan alergi yang mengandung antihistamin yang menyebabkan kantuk.

Asupan alkohol atau kurangnya tidur berkualitas juga kerap memicu kondisi tersebut.

Diagnosis

Tidak ada tes bagi sindrom kaki gelisah. Dokter biasanya menggunakan empat kriteria berikut untuk mendiagnosis kondisi tersebut:

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com