Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Serba-serbi Restless Leg Syndrome yang Bikin Kita Ingin Goyang Kaki

Oleh Andrew Lavender

SINDROM kaki gelisah (restless leg syndrome) adalah perasaan tidak nyaman yang disertai dengan dorongan kuat untuk menggerakkan kaki demi menghilangkan perasaan tak nyaman tersebut.

Orang pengidap sindrom kaki gelisah sering menggerakkan kaki mereka dengan berjalan mondar-mandir atau menggoyang-goyangkan kaki saat duduk. Gangguan ini biasa muncul pada malam hari dan rasanya berupa gatal, berdenyut, seperti ditarik, ditusuk jarum, atau seperti ada benda aneh yang menjalar.

Munculnya sensasi ini biasanya terjadi—atau memburuk—ketika penderita tengah santai, duduk atau berbaring. Sindrom kaki gelisah diketahui menjangkiti pria dan perempuan segala usia tetapi lebih banyak dijumpai pada perempuan dan individu yang lebih tua.

Salah diagnosis bisa saja terjadi, sebab gejalanya cenderung datang dan pergi dan mungkin cukup ringan.

Penyebab

Dalam banyak kasus, penyebab sindrom kaki gelisah belum diketahui. Namun penyebabnya bisa genetis, mengingat banyak pengidap sindrom kaki gelisah yang memiliki saudara yang juga mengalami sensasi tersebut.

Sindrom kaki gelisah memiliki kaitan dengan beberapa kondisi medis termasuk penyakit Parkinson, diabetes, dan neuropati perifer (kerusakan atau penyakit saraf yang merusak fungsi sensasi, gerakan atau kelenjar tergantung pada saraf mana yang terpengaruh).

Sindrom ini juga terlihat pada orang-orang yang kekurangan zat besi atau punya fungsi ginjal yang buruk. Beberapa perempuan mengalami sindrom kaki gelisah selama kehamilan. Perempuan hamil yang mengalami sindrom kaki gelisah biasanya merasakannya sepanjang trimester ketiga, yang akan menghilang dalam waktu empat pekan setelah persalinan.

Penelitian menunjukkan, sindrom kaki gelisah mungkin ada hubungannya dengan tidak berfungsinya sirkuit saraf pada ganglia basal (sekelompok struktur di pangkal otak dengan tautan ke area yang mengendalikan gerakan), yang menggunakan dopamin neurotransmitter.

Dopamin diperlukan untuk mengendalikan aktivitas otot agar halus dan terarah, jadi apabila jalur dopamin terganggu maka hasilnya adalah gerakan tak terkendali.

Penyakit Parkinson juga merupakan gangguan jalur dopamin ganglia basal dan pasien Parkinson sering mengalami sindrom kaki gelisah.

Orang-orang yang mengidap gagal ginjal kronis, diabetes atau neuropati perifer biasanya mengobati sindrom kaki gelisah dengan mengobati kondisi mendasarnya.

Gejala sindrom kaki gelisah juga dapat diperburuk oleh obat-obatan tertentu, misalnya obat anti-mual, obat antipsikotik, antidepresan dan beberapa obat flu dan alergi yang mengandung antihistamin yang menyebabkan kantuk.

Asupan alkohol atau kurangnya tidur berkualitas juga kerap memicu kondisi tersebut.

Diagnosis

Tidak ada tes bagi sindrom kaki gelisah. Dokter biasanya menggunakan empat kriteria berikut untuk mendiagnosis kondisi tersebut:

  • gejala memburuk di malam hari dan membaik di pagi hari
  • ada keinginan kuat untuk menggerakkan anggota badan yang terpengaruh
  • gejala justru terasa ketika mencoba beristirahat atau santai
  • gejala berkurang ketika kita menggerakkan anggota tubuh yang terkena, dan muncul lagi ketika gerakan berhenti.
  • Gambaran yang diberikan pasien memberi informasi penting mengenai kapan dan seberapa sering gejala ini terjadi, sehingga pemicu penyakit tersebut dapat diidentifikasi dan dihindari jika memungkinkan.

Riwayat keluarga juga membantu memberi petunjuk tentang penyebab gejala dan peluang tindakan pengobatan.

Namun begitu, mendiagnosis sindrom kaki gelisah pada anak-anak cukup pelik karena anak-anak sulit menggambarkan gejala yang mereka rasakan, termasuk di area mana dan seberapa sering.

Alhasil, dokter kadang salah mendiagnosis dan menganggapnya sebagai growing pain (rasa sakit yang muncul di masa pertumbuhan) atau gangguan pemusatan perhatian (ADD).

Perawatan dan prognosis

Dokter berupaya meringankan gejala dengan mengidentifikasi faktor pemicu dan penghilang, serta kemunculan—atau ketidakmunculan—gejala sepanjang hari.

Kerap kali gejalanya akan sembuh seiring pengobatan penyakit yang mendasarinya, seperti diabetes atau neuropati perifer.

Mengubah gaya hidup Anda dapat mengurangi gejala kategori ringan atau sedang. Misalnya, menghentikan atau mengurangi asupan kafein, alkohol, atau tembakau.

Jika gejalanya muncul akibat kekurangan zat besi, folat atau magnesium dalam makanana maka dapat diobati dengan menyesuaikan pola makan atau meminum suplemen.

Ini dapat diidentifikasi melalui analisis darah oleh dokter umum.

Ketika gejala terasa lebih parah atau terkait dengan penyakit mendasar, adalah sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter umum, yang mungkin merujuk Anda ke dokter spesialis.

Meskipun tidak ada obat untuk sindrom kaki gelisah, Anda memiliki pilihan untuk terapi dan kontrol gejala untuk bisa tidur nyenyak. Seiring bertambahnya usia, gejala ini biasanya meningkat. Laju peningkatan ini sangat bervariasi tergantung pada gangguan lain yang terkait.

Beberapa orang mengalami periode pengurangan gejala tersebut, yang dapat berlangsung beberapa hari atau bulan. Namun, gejala sindrom kaki gelisah biasanya akan muncul kembali.

Penting untuk dicatat bahwa diagnosis sindrom kaki gelisah bukan merupakan indikasi adanya kelainan lain yang lebih serius seperti Parkinson.

Andrew Lavender

Lecturer, School of Physiotherapy and Exercise Science, Curtin University

Artikel ini ditayangkan atas kerja sama Kompas.com dan The Conversation Indonesia. Tulisan di atas diambilkan dari artikel berjudul "Mengenal “restless leg syndrome”, yang membuat kita ingin menggoyangkan kaki".

https://sains.kompas.com/read/2019/10/04/070500923/serba-serbi-restless-leg-syndrome-yang-bikin-kita-ingin-goyang-kaki

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke