Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spons Mandi Tak Boleh Dipakai Kelamaan, Kapan Harus Menggantinya?

Kompas.com - 02/10/2019, 12:32 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Setiap orang memiliki kebiasaan mandi yang berbeda-beda. Ada yang gemar menggunakan spons mandi (loofah atau shower pouf), tapi ada juga yang lebih suka menyabuni tubuh secara langsung.

Bagi Anda yang suka mandi dengan menggunakan spons, ternyata penting untuk mengganti alat mandi tersebut secara rutin.

Seperti kita tahu, spons mandi berfungsi untuk membantu membersihkan seluruh bagian tubuh, dengan cara menggosokkannya secara perlahan.

Spons mandi harus rutin diganti karena alat ini memiliki banyak ruang kecil berpori yang ideal untuk bakteri berkembang biak.

Baca juga: Seberapa Sering Spons Cuci Piring Harus Diganti?

Ketika spons mandi digunakan untuk membersihkan tubuh, otomatis sel-sel kulit mati akan ikut terangkat.

Sel-sel kulit mati yang kotor tersebut tidak larut seluruhnya bersama air saat dibilas.

Namun, sebagian dari sel-sel kulit mati yang luruh justru akan bersarang pada celah-celah kecil spons mandi.

Inilah salah satu alasan mengapa Anda perlu mengganti spons mandi secara rutin.

Tidak berhenti sampai di situ saja. Setelah selesai digunakan, spons mandi biasanya akan digantung di kamar mandi agar lebih cepat kering.

"Padahal, sadar atau tidak, lingkungan kamar mandi yang hangat dan lembap akan semakin memicu pertumbuhan kuman, bakteri, maupun jamur pada spons mandi Anda," ungkap ahli dermatologi di Knight Dermatology Institute, Amerika Serikat, J. Matthew Knight, MD.

Mendukung hal yang sama, Melissa Piliang, MD, selaku dokter spesialis kulit di Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa saat digantung, sebenarnya spons mandi tidak sepenuhnya kering.

Kondisi lembap dari kamar mandi tentu akan semakin mempercepat perkembang biakan kuman, bakteri, hingga jamur.

Alhasil, Anda berisiko mengalami iritasi dan infeksi kulit bila terus menggunakan spons mandi yang sama dalam jangka waktu lama. Atas dasar inilah, Anda sangat dianjurkan untuk mengganti spons mandi secara berkala.

Kapan sebaiknya harus mengganti spons mandi?

Menurut Sejal Shah, MD, selaku ahli dermatologi yang berbasis di New York, Amerika Serikat, spons mandi harus diganti setidaknya 2 minggu sekali.

Hal ini berlaku bila spons mandi yang Anda gunakan berasal dari bahan plastik.

Sementara jika spons mandi yang Anda gunakan terbuat dari bahan alami atau natural, Anda dianjurkan untuk mengganti setiap 3-4 minggu sekali.

Spons mandi yang tak pernah diganti biasanya akan memunculkan aroma tak sedap atau tampak ada jamur yang tumbuh di sana.

Ini merupakan tanda kalau spons mandi tersebut sudah tidak layak pakai, dan Anda harus segera mengganti dengan yang baru.

Baca juga: Seberapa Banyak Bakteri dalam Spons Cuci Piring Kita?

Bagaimana cara menjaga kebersihan spons mandi?

Selain mengetahui jadwal mengganti spons mandi, jangan lupa juga untuk selalu menjaga kebersihan spons selama dan setelah digunakan.

Pertama, biasakan untuk pakai spons mandi secara perlahan dan jangan terlalu keras.

Kedua, pastikan spons mandi telah kering sepenuhnya sebelum digunakan kembali. Maka itu, sebaiknya jemur dan letakkan alat mandi yang satu ini di tempat bersih lainnya tapi bukan di kamar mandi.

Selanjutnya, hindari menggunakan spons mandi untuk membersihkan area wajah dan organ intim Anda. Pasalnya, bagian-bagian tersebut sangat rentan terkena infeksi.

Terakhir, jangan lupa untuk rutin membersihkan spons mandi setiap minggunya, bahkan meski spons tersebut mungkin jarang Anda gunakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com