Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membongkar 5 Mitos dan Fakta tentang Susah BAB atau Sembelit

Kompas.com - 30/09/2019, 18:33 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Sumber

Stres dapat memengaruhi kerja sistem saraf pusat dengan cara menyebabkan kondisi depressed atau tertekan. Hal ini menghambat sistem saraf pusat untuk dapat bekerja secara optimal.

Usus dikontrol secara parasimpatis (tidak disadari oleh pikiran kita) melalui sistem saraf pusat.

Dalam kondisi stres, kerja peristaltik usus jadi tidak optimal karena adanya gangguan di sistem saraf pusat.

Dengan begitu, gerakan usus untuk meremas-remas makanan dan mendorongnya hingga menjadi feses tidak bekerja dengan baik. Inilah yang memicu kondisi susah BAB.

Baca juga: Kenapa Minum Kopi Bikin Perut Mulas dan Jadi Kebelet BAB?

Cara meringankan gejala susah BAB

Susah BAB atau sembelit dapat menyebabkan nyeri di perut. Bila Anda tidak BAB lebih dari 3 hari dan perut terasa kembung, itu bisa menjadi tanda gejala sembelit.

Jika sudah demikian, jangan mencari alternatif lain seperti makan pisang, pepaya, atau minum air yang banyak, yang sebenarnya hanya mitos untuk mengatasi sembelit.

Jangan pula menunda pengobatan untuk masalah susah BAB. Menundanya dapat menyebabkan komplikasi, seperti sumbatan usus, wasir, dan radang usus.

"Selain memeriksakan kondisi tersebut ke dokter, Anda boleh mengonsumsi obat pencahar yang dijual bebas dengan kandungan bisacodyl," ungkap Alvin.

Bisacodyl merupakan agen stimulan yang merangsang gerakan usus untuk berkontraksi lebih aktif dan melancarkan BAB.

"Konsumsi obat pencahar ditambah dengan makan makanan berserat juga disarankan, sehingga obat dapat bekerja optimal untuk menyembuhkan susah BAB," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com