Pernyataan ini juga mitos, sama seperti air.
Makanan berserat berkontribusi untuk melancarkan sistem pencernaan dan BAB, bukan mengobati sembelit.
"Konsumsi makanan berserat bukanlah cara menyembuhkan, melainkan mencegah susah BAB agar tidak sampai terjadi," ungkapnya.
Ketika seseorang susah BAB dan makan banyak serat memang dapat melancarkan sistem pencernaan. Namun, makan terlalu banyak serat justru dapat menimbulkan efek penumpukan feses yang sudah tersumbat. Cara mengobati susah BAB sebenarnya adalah dengan minum obat pencahar.
3. Minum kopi bisa mengatasi sembelit
Pernyataan ini mitos. Kopi mengandung kafein dan tidak memiliki efek melancarkan pencernaan. Susah BAB bisa disembuhkan dengan obat pencahar yang dapat merangsang gerakan saluran cerna sehingga BAB jadi lancar.
Kafein tidak membuat usus menjadi aktif bergerak. Kafein justru membuat lambung yang sudah asam menjadi lebih asam.
Ketika larutan asam itu masuk ke pencernaan, usus bisa teriritasi, apalagi saat perut kosong. Dampaknya, daya serap usus menjadi berkurang lagi karena dindingnya teriritasi oleh zat yang terlalu asam.
Kopi hanya berdampak pada kenaikan asam lambung dan iritasi usus. Kopi bukan jawaban untuk meringankan gejala susah BAB.
4. Susah BAB disebabkan oleh faktor usia
Fakta. Susah BAB memang bisa disebabkan oleh faktor usia. Ketika usia semakin tua, saluran cerna sudah tidak selentur saat usia Anda masih muda.
Terlebih, orang dengan usia lanjut cenderung jarang berolahraga. Olahraga menjadi faktor penting untuk menjaga kelenturan usus untuk melakukan gerakan peristaltik.
Oleh karenanya, usus jadi kurang lentur atau elastis di usia lanjut sehingga tak jarang orang lanjut usia mengalami susah BAB.
5. Sembelit disebabkan oleh stres
Pernyataan ini juga fakta. Kondisi susah BAB bisa disebabkan oleh stres.