Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Daerah Terpanas di Dunia, Melebihi Musim Kemarau Indonesia

Kompas.com - 29/09/2019, 17:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

Sumber Mnn.com

Timbuktu dulu merupakan pusat beasiswa yang berkembang pesat dan menjadi pusat penyebaran Islam di seluruh Afrika, serta menjadi titik perdagangan Sahara kuno.

Di tempat ini juga terdapat koleksi penyebaran Islam, salah satunya manuskrip kuno terbesar di dunia.

Meskipun populasinya masih stabil, namun ancaman utama Timbuktu yaitu Gurun Sahara yang perlahan-lahan memasuki daerah tersebut.

Sehingga bukit-bukit pasir besar menjulang di atas kota dan jalanan sering terkubur di pasir berangin.

Suhu di Timbuktu telah tercatat mencapai lebih dari 130 derajat Fahreinheit atau 54.44 Celcius. Untungnya, ada air pendingin yang berasal dari Sungai Niger dan jaraknya sekitar 15 mil.

5. Rub'al Khali, Semenanjung Arab

Rub'al Khali menjadi tempat yang secara terus menerus dan terbesar di dunia yang dihempas oleh gurun pasir. Wilayahnya mencakup sepertiga dari Semenanjung Arab, seperti Arab Saudi, Oman, Yaman dan Uni Emirat Arab.

Daerah tersebut panas dan kering, karena temperatur suhu yang tinggi mencapai 133 derajat Fahreinheit atau 56.11 derajat Celcius.

Curah hujan tahunan di daerah tersebut rendah. Bahkan Rub'al khali dikatakan tidak ramah bagi manusia.

6. Badlands, Australia

Australia menjadi benua yang berpenghuni paling kering di Bumi. Badlands memiliki padang pasir yang luas dan suhu yang sangat panas, terutama selama musim kemarau. Sangat sedikit awan yang melindungi sinar matahari langsung ke padang pasir.

Uap panas dari padang pasir yang terkena sinar matahari secara langsung menjadikan cuaca di sana sangat panas. Bahkan suhu permukaan tanahnya pernah mencapai 156,7 derajat Fahreinheit atau 68.89 derajat Celcius. Data suhu tersebut diambil oleh satelit NASA pada tahun 2002.

7. Death Valley, Amerika Serikat

Terletak di Gurun Mojave California, Death Valley adalah wilayah terendah, terkering dan terpanas di Amerika Utara.

Daerah ini pernah memegang rekor dunia oleh Organisasi Meteorologi Dunia pada tahun 2002, untuk suhu tertinggi yang pernah tercatat yaitu 134 derajat Fahreinheit atau 56.67 derajat Celcius.

Keunikan Death Valley yaitu meskipun daerah kering, tetapi kehidupan alam liar masih ada di sana.

Baca juga: Suhu Panas di Jawa, Benarkah Penyebabnya Hari Tanpa Bayangan?

Seperti pada malam hari, kucing hutan, rubah, dan hewan pengerat, dan bighorn domba akan berkeliaran mencari makan di dataran tinggi taman.

Ketika hujan turun, bunga-bunga liar muncul dari ruang bawah tanah mereka yang kering dan menutupi lantai lembah dengan bunga-bunga yang spektakuler.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com