Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

11 Daerah Terpanas di Dunia, Melebihi Musim Kemarau Indonesia

KOMPAS.com - Indonesia bukanlah satu-satunya negara yang mengalami kekeringan akibat musim kemarau. Beberapa daerah di dunia juga mengalami cuaca panas yang cukup ekstrem. 

Dilansir dari Mother Nature Network, berikut 11 daerah di Bumi yang masuk dalam kategori bersuhu terpanas.

1. Dallol, Ethiopia

Dari tahun 1960 hingga 1966, suhu di Dallol rata-rata 94 derajat Fahreinheit atau 34.44 derajat Celcius. Bahkan pada suhu siang hari secara teratur akan naik lebih dari 100 derajat Fahreinheit.

Dari rata-rata suhu panas tersebut, kota panas terik di "Afar Depression of Ethiopia" ini memegang rekor memiliki suhu tahunan rata-rata tertinggi yang pernah tercatat pada rentang tahun di atas.

Suhu Dalloh hanya turun sedikit sepanjang tahun, meski lebih sering suhu panas itu bertahan. Sebab, tempat Dallol berada, ialah wilayah yang aktif secara vulkanis, serta tidak jauh dari gunung berapi dengan nama yang sama.

Oleh karena itu, panas yang ada di Dallol datang dari segala arah, matahari dan juga vulkanik di dalam kerak bumi gunung tersebut.

Saat ini Dallol dikatakan sebagai kota hantu alias tidak berpenghuni, setelah sebelumnya pada tahun 1960-an menjadi pemukiman pertambangan.

2. Tirat Zvi, Israel

Daerah Tirat Zvi tepat berada di Beit Sheán Valley, 722 kaki di bawah permukaan laut.

Meskipun Sungai Yordan di dekatnya membuat daerah tersebut subur, lembah itu bisa dihantam matahari selama berbulan-bulan di musim panas.

Pada Juni 1942, pemukiman mencatat suhu tertinggi yang pernah diukur secara resmi di Asia yaitu 129 derajat Fahreinheit atau 53.89 derajat Celcius.

Uniknya, untuk menghindari panas tersebut, warga setempat sering kali membenamkan diri di kolam yang airnya berasal dari mata air dan juga setiap rumah di sana akan membuat kanopi untuk memberikan keteduhan.

3. Kebili, Tunisia

Kebili ialah sebuah oasis gurun di Tunisia tengah, yang dijadikan tempat singgah bagi orang-orang yang menghindari diri dari panasnya Afrika Utara.

Di Kebili ini masih ada pohon-pohon palem dan air yang digunakan untuk memberikan keteduhan. Namun, suhu panas tertinggi di Kebili ini mencapai 131 derajat Fahreinheit atau 55 derajat Celcius.

Meskipun iklim daerah tersebut termasuk ekstrem, menurut Mother Nature Network, tempat ini layak untuk dikunjungi karena ada bukti kuat bahwa Kebili telah dihuni sejak dan selama 200.000 tahun yang lalu.

4. Timbuktu, Mali

Timbuktu dulu merupakan pusat beasiswa yang berkembang pesat dan menjadi pusat penyebaran Islam di seluruh Afrika, serta menjadi titik perdagangan Sahara kuno.

Di tempat ini juga terdapat koleksi penyebaran Islam, salah satunya manuskrip kuno terbesar di dunia.

Meskipun populasinya masih stabil, namun ancaman utama Timbuktu yaitu Gurun Sahara yang perlahan-lahan memasuki daerah tersebut.

Sehingga bukit-bukit pasir besar menjulang di atas kota dan jalanan sering terkubur di pasir berangin.

Suhu di Timbuktu telah tercatat mencapai lebih dari 130 derajat Fahreinheit atau 54.44 Celcius. Untungnya, ada air pendingin yang berasal dari Sungai Niger dan jaraknya sekitar 15 mil.

5. Rub'al Khali, Semenanjung Arab

Rub'al Khali menjadi tempat yang secara terus menerus dan terbesar di dunia yang dihempas oleh gurun pasir. Wilayahnya mencakup sepertiga dari Semenanjung Arab, seperti Arab Saudi, Oman, Yaman dan Uni Emirat Arab.

Daerah tersebut panas dan kering, karena temperatur suhu yang tinggi mencapai 133 derajat Fahreinheit atau 56.11 derajat Celcius.

Curah hujan tahunan di daerah tersebut rendah. Bahkan Rub'al khali dikatakan tidak ramah bagi manusia.

6. Badlands, Australia

Australia menjadi benua yang berpenghuni paling kering di Bumi. Badlands memiliki padang pasir yang luas dan suhu yang sangat panas, terutama selama musim kemarau. Sangat sedikit awan yang melindungi sinar matahari langsung ke padang pasir.

Uap panas dari padang pasir yang terkena sinar matahari secara langsung menjadikan cuaca di sana sangat panas. Bahkan suhu permukaan tanahnya pernah mencapai 156,7 derajat Fahreinheit atau 68.89 derajat Celcius. Data suhu tersebut diambil oleh satelit NASA pada tahun 2002.

7. Death Valley, Amerika Serikat

Terletak di Gurun Mojave California, Death Valley adalah wilayah terendah, terkering dan terpanas di Amerika Utara.

Daerah ini pernah memegang rekor dunia oleh Organisasi Meteorologi Dunia pada tahun 2002, untuk suhu tertinggi yang pernah tercatat yaitu 134 derajat Fahreinheit atau 56.67 derajat Celcius.

Keunikan Death Valley yaitu meskipun daerah kering, tetapi kehidupan alam liar masih ada di sana.

Seperti pada malam hari, kucing hutan, rubah, dan hewan pengerat, dan bighorn domba akan berkeliaran mencari makan di dataran tinggi taman.

Ketika hujan turun, bunga-bunga liar muncul dari ruang bawah tanah mereka yang kering dan menutupi lantai lembah dengan bunga-bunga yang spektakuler.

Selain itu, ada batu-batu yang dikatakan bergerak (berpindah) secara misterius di Death Valley.

8. Pegunungan Flaming, China

Pegunungan Flaming terletak di jajaran Gunung Tian Shan di Xinjiang, China. Nama tersebut dikatakan berasal dari adanya parit-parit yang terkikis ke dalam batu pasir merah yang menyerupai api.

Meski tidak ada stasiun cuaca, tetapi dari satelit NASA pada tahun 2008 mencatat salah satu suhu tertinggi yang pernah diukur yaitu 152,2 derajat Fahreinheit atau 66.67 derajat Celcius. Serta menjadi catatan pengukuran terpanas di bumi pada tahun itu.

9. Dasht-e Lut, Iran

Dasht-e Lut atau Gurun Lut di Iran ialah sebuah daerah yang begitu kering dan sunyi sehingga tida ada orang yang secara rutin memantau suhu di sana.

Dari satelit NASA yang dilengkapi dengan spektroradiometer pencitraan resolusi sedang (MODIS) mampu mengukur suhu di sini dari luar angkasa selama studi tujuh tahun.

Dalam lima tahun yaitu pada 2004, 2005, 2006, 2007 dan 2009, tempat terpanas di Bumi dapat ditemukan di Lut. Pada tahun 2005, suhunya mencapai 159,3 derajat Fahrenheit atau 70,56 derajat Celcius.

10. El Azizia, Libya

Pada 13 September 1922, El Azizia membuat sejarah setelah stasiun cuaca di sana mencatat suhu tertinggi yang pernah diukur secara langsung di Bumi. Suhunya mencapai 136,4 derajat Fahrenheit atau 58 derajat Celcius pada saat terik matahari.

Pengukuran itu menjadi rekor selama 90 tahun hingga Organisasi Meteorologi Dunia mengumumkan pada tahun 2012 bahwa pengukuran 1922 itu tidak valid.

Meskipun demikian, suhu di El Azizia telah naik secara teratur lebih dari 120 derajat fahreinheit atau 48,89 derajat celcius pada musim panas. bahkan, rekaman di Kota Ghadames Libya juga telah melonjak hingga mendekati rekor itu kembali.

11. Bangkok, Thailand

Nah, kali ini ada kota besar di Asia yang ternyata masuk dalam kategori 11 daerah terpanas di Bumi.

Kota nan lembap ini dinamai kota terpanas di planet ini oleh Organisasi Meteorologi Dunia.

Bangkok memiliki suhu tahunan rata-rata sekitar 82 derajat Fahrenheit atau 27.78 derajat Celcius, dengan kemungkinan pengecualian pada akhir Desember dan awal Januari.

Mother Nature Network memasukkan Bangkok dalam daftar ini, karena panas di daerah tersebut bertahan lama dan tidak berjeda. Bahkan di malam hari, suhunya tidak turun sehingga panasnya terjadi terus-menerus.

https://sains.kompas.com/read/2019/09/29/170500723/11-daerah-terpanas-di-dunia-melebihi-musim-kemarau-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke