Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/09/2019, 10:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

Sumber Mnn.com

KOMPAS.com - Hampir seluruh orang Indonesia mengenal kunyit dengan segala kegunaannya, mulai dari bumbu masakan sampai ramuan obat tradisional atau jamu.

Ternyata manfaat dari kunyit tidak hanya dibicarakan oleh masyarakat Indonesia. Beberapa penelitian di dunia Barat sana membuktikan aneka manfaat kunyit tersebut.

Dari sejarahnya, kunyit ialah rempah berwarna oranye yang diimpor dari India. Kunyit merupakan bagian dari keluarga jahe dan telah menjadi makanan pokok di Timur Tengah dan masakan Asia Tenggara selama ribuan tahun.

Baca juga: Peneliti Temukan Cara Kunyit Jadi Obat Kanker

Selain itu, obat-obatan ayuverda dan China menggunakan kunyit untuk membersihkan infeksi dan radang di bagian dalam dan luar tubuh.

Baru-baru ini praktis medis dari Barat telah ikut mengakui manfaat dari kunyit ini, seperti yang dilansir dari Mother Nature Network (25/9/2019).

1. Menghalangi sel kanker

Menurut dokter di UCLA, kurkumin (kunyit) ditemukan sebagai bahan utama yang aktif di dalam kunyit. Kurkumin ada untuk memblokir enzim yang mendorong pertumbuhan kanker di kepala dan leher.

Pada penelitiannya, ada 21 orang yang memiliki kanker di kepala dan lehernya. Mereka kemudian diminta untuk mengkonsumsi dua tablet yang mengandung 1.000 miligram kurkumin.

Hasil dari evaluasi pada laboratorium independen di Maryland menemukan, enzim yang mendorong kanker di mulut pasien dihambat oleh kurkumin.

Bahkan dengan demikian, dapat dicegah terjadinya penyebaran sel-sel ganas (kanker) oleh kurkumin yang ada di dalam kunyit.

2. Antioksidan yang kuat

Pusat Medis Universitas Maryland juga menyatakan, sifat antioksidan yang ada di dalam kurkumin kunyit sangat kuat untuk memerangi radikal bebas penyebab kanker.

Selain itu juga pada penelitian awal ini, kurkumin menunjukkan dapat membantu mencegah beberapa jenis kanker termasuk prostat, kulit dan usus besar.

Baca juga: Kunyit Terbukti Bisa Sembuhkan Beragam Penyakit

3. Risiko Alzheimer lebih rendah

Dalam sebuah penelitian dalam American journal of Geriatric Psychiatry, kurkumin dinyatakan dapat meningkatkan ingatan dan perubahan suasana hati pada orang yang menderita kasus kehilangan ingatan ringan.

Para peneliti melibatkan 40 orang dewasa yang berusia dalam rentang antara 50-90 tahun. Partisipan diminta untuk meminum pil kurkurmin atau plasebo selama 18 bulan.

Pada hasil yang ditunjukkan, memori dan perhatian peserta yang mengkonsumsi pil kurkumin meningkat sebesar 20 persen.

Baca juga: Ingin Punya Daya Ingat Tinggi Sampai Tua? Kunyit Bisa Bantu

Namun, secara jelas alasan kunyit tersebut dapat meningkatkan daya ingat tidak diketahui. Tetapi, dokter percaya hal itu terjadi karena rempah-rempah pada umumnya memiliki sifat anti-inflamasi.

"Ini mungkin karena kemampuan kunyit untuk mengurangi peradangan otak, itulah yang dikaitkan dengan penyakit Alzheimer dan depresi berat," kata Gary Small dari UCLA kepada NDTV.

4. Sebagai Antiinflamasi (anti-peradangan)

Direktur medis dari Pusat Pengobatan Integratif Arizona, Randy J Horwitz, dalam sebuah makalah di American Academy of Pain Management memberikan informasi mengenai manfaat kesehatan dari kunyit.

"Kunyit adalah salah satu obat antiinflamasi (anti-peradangan) alami yang paling manjur," kata Horwitz di sebuah surat kabar.

Dalam sebuah penelitian di Universitas Arizona, para peneliti melakukan eksperimen efek kunyit pada tikus dengan rheumatoid arthritis yang disuntikkan.

Baca juga: Perlukah Mengonsumsi Kunyit dalam Bentuk Suplemen?

Rheumatoid arthritis ialah peradangan sendi akibat sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringannya sendiri.

Pretreatment dengan kunyit benar-benar menghambat timbulnya rheumatoid arthritis pada tikus dan juga terjadi pengurangan gejala yang signifikan.

Selain itu, pada beberapa penelitian lainnya menunjukkan bahwa kurkumin akan meringankan gejala uveitis atau peradangan jangka panjang di lapisan tengah mata.

Serta, dengan mengkonsumsi kunyit setiap hari selama beberapa bulan dapat meningkatkan fungsi ginjal bagi penderita radang ginjal.

5. Pereda nyeri osteoartritis

Osteoartritis ialah suatu kondisi di mana sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi.

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa mengambil ekstrak kunyit dapat meringankan rasa sakit osteoarthritis.

Baca juga: Latte Kunyit, Minuman yang Sedang Tren di Dunia Barat

Dalam satu penelitian yang dilaporkan WebMD, kunyit bekerja sebaik ibuprofen untuk menghilangkan rasa sakit osteoarthritis.

6. Pereda gangguan pencernaan dan mulas

Saat ini Anda tak perlu ribet jika mengalami gangguan pencernaan dan juga rasa mulas di perut.

Pasalnya, kurkumin yang ada dalam kunyit akan bekerja dengan empedu, lalu merangsang empedu tersebut bekerja dengan optimal, dan akan membantu pencernaan. Bahkan di Jerman, kunyit diresepkan untuk masalah gangguan pencernaan.

Pada beberapa penelitian lainnya, kunyit dapat membantu masalah untuk mengecilkan perut, perut kembung dan gas dalam perut.

Selain itu, kunyit juga dapat membantu mengurangi terjadinya sindrom iritasi usus besar (IBS) pada orang yang sehat.

7. Menekan penyakit jantung dan diabetes

Penelitian menunjukkan kurkumin dapat membantu mencegah penumpukan plak. Hal ini baik karena penumpukan plak pada umumnya dapat menyumbat arteri dan menyebabkan serangan jantung dan stroke.

Penelitian awal menunjukkan bahwa mengambil kunyit setiap hari dapat mengurangi jumlah orang dengan prediabetes.

Prediabetes ialah kondisi saat kadar gula dalam darah sudah melebihi batas normal namun belum dikategorikan ke diabetes tipe 2.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau