Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Temukan Cara Kunyit Jadi Obat Kanker

Kompas.com - 13/08/2018, 18:34 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com — Para ilmuwan terus mengembangkan obat penyembuh kanker. Hal ini karena penyakit tersebut masih menjadi momok bagi dunia.

Kali ini, sebuah tim peneliti India-Amerika dari University of Illinois dan Universitu of Utah juga mencoba mengembangkan obat kanker.

Obat kanker yang mereka kembangkan terbuat dari kunyit, bahan yang mudah ditemui di Indonesia.

Proses yang mereka kembangkan memungkinkan kurkumin, bahan aktif dalam kunyit, untuk membunuh sel kanker.

Sebagai informasi, kunyit telah digunakan selama ribuan tahun di negara Asia sebagai bumbu dan obat/jamu. Penggunaan rempah-rempah itu sebagai obat karena sifat anti-peradangan dan antioksidannya yang kuat.

Selain itu, kurkumin telah lama diketahui menunjukkan sifat anti-kanker. Sayangnya, kelarutan kunyit dalam air telah menghambat aplikasi klinis kurkumin untuk pengobatan kanker.

Padahal, obat harus larut dalam air. Karena jika tidak, ia akan sulit mengalir melalui aliran darah.

"Manfaat obat kurkumin dapat sepenuhnya diambil jika masalah kelarutannya terselesaikan," ungkap Dipanjan Pan, pemimpin penelitian ini, dikutip dari Hindustan Times, Minggu (12/8/2018).

Pan bekerja sama dengan Peter Stang dari University of Utah. Bersama-sama, mereka mengembangkan cara membuat kurkumin larut dan mengantarkannya ke tumor untuk membunuh sel kanker.

Mereka juga mengombinasikan kurkumin dengan platinum. Itu karena platinum saat ini merupakan agen terapi kanker yang umum digunakan di klinik.

Baca juga: Kunyit Terbukti Bisa Sembuhkan Beragam Penyakit

"Kimia mutakhir mengarah ke struktur hierarkis terakit otomatis yang mendorong kelarutan kurkumin dan secara bersamaan memberikan simulasi pengantaran agen anti-kanker, yaitu platimun," kata Pan.

"Efek terapi gabungan ini bertujuan mematikan sel kanker," tegasnya.

Tim tersebut kemudian melaporkan temuannya dalam Proceedings of National Academy of Sciences.

Dalam laporannya, mereka mengatakan, "(Penggunaan platinum) tidak hanya memungkinkan kelarutan kurkumin, tetapi terbukti 100 kali lebih efektif dalam mengobati berbagai jenis kanker seperti melanoma dan kanker payudara daripada menggunakan keduanya secara terpisah."

"Hasil kami menunjukkan bahwa kurkumin bekerja sepenuhnya sinkron dengan platinum dan memberikan efek sinergis untuk menunjukkan sifat anti-kanker yang luar biasa," tegas laporan tersebut.

Tim ini juga menjelaskan cara kerja kombinasi kurkumin dan platinum adalah dengan memecah DNA sel kanker.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com