Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Hal Aneh yang Terjadi Pada Tubuh Setelah Kematian

Kompas.com - 24/09/2019, 08:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

"Yang mendapatkan manfaat utama dari tubuh kita adalah 100 triliun bakteri yang selama ini hidup di dalam tubuh kita," tulis Caroline Williams dalam New Scientists.

Ketika bakteri menghancurkan tubuh manusia, bakteri juga akan melepaskan putresin dan kadaverin, senyawa yang membuat tubuh manusia berbau busuk.

Tubuh tertutup Adipocere

Setelah pembusukan, kerusakan akan dengan segera mengubah tubuh menjadi kerangka.

Namun, bila tubuh bersentuhan dengan tanah atau air dingin, maka pada tubuh akan muncul adipocere.

Adipocere merupakan bahan yang berlemak dan berlilin, yang terbentuk ketika bakteri menghancurkan jaringan tubuh. Adipocere berfungsi sebagai pengawet alami pada organ dalam.

Baca juga: Sejumlah Orang Kesurupan Saat Gusur TPU di Ciputat, Bagaimana Sains Melihatnya?

Tubuh bergerak

Penelitian di Australia yang mempelajari mayat selama 17 bulan, menemukan bahwa tubuh manusia banyak bergerak setelah kematian.

Gerakan bahkan cukup ekstrem, di mana lengan yang berada di dekat tubuh bisa begerak hingga telentang ke samping.

"Kami pikir gerakan itu terkait dengan proses pembusukan, saat tubuh menjadi mumi dan ligamen mengering," kata peneliti Alyson Wilson kepada kantor berita AFP.

Temuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal Forensic Science International: Synergy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau