KOMPAS.com - Juno, satu-satunya wahana antariska nirawak milik Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) belum lama ini memotret lingkaran cukup besar di atas permukaan Jupiter.
Meski menakutkan, para ahli mengatakan kita tak perlu khawatir. Itu adalah bayangan dari salah satu bulan vulkanik milik Jupiter, Io.
Io merupakan bulan keempat terbesar di sistem Tata Surya dan satu dari 66 bulan milik Jupiter. Io juga dikenal sebagai bulan Galileo, karena yang pertama kali menemukannya Galileo pada 1610.
Io berada cukup dekat dengan Jupiter, hanya membutuhkan 42,5 jam untuk membuat orbit lengkap.
Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Bukan Air, Hujan di Jupiter dan Saturnus Berupa Berlian
Diwartakan Gizmodo, Jumat (20/9/2019), gambar itu ditangkap Juno pada Kamis (12/9/2019) ketika berada sangat dekat dengan Jupiter.
Saat itu, Juno berada di jarak 8.000 kilometer dari permukaan Jupiter dan saat ini Juno sedang berada di lintasan yang jaraknya lebih dari 8 juta kilometer.
Para ahli mengatakan, lingkaran hitam yang kita lihat di atas permukaan Jupiter merupakan gerhana annular karena bayangan bulan Io tidak menutupi seluruh permukaan Jupiter.
Alih-alih gerhana, para ahli lebih suka menyebut fenomena ini sebagai sebuah transit, mirip dengan perjalanan planet ekstasurya melintasi bintang-bintang inangnya yang memungkinkan para astronom untuk mendeteksi mereka dari Bumi.
Namun, bayangan bulan Io ini memang cukup besar. Terlebih ukuran Io hanya sedikit lebih besar dari Bulan Bumi.
"Lingkaran hitam besar disebabkan oleh efek optik di mana ukuran total bayangan objek, penumbra, meningkat seiring dengan jarak dari sumber cahaya, yakni matahari," kata ahli.
Baca juga: Jupiter Akan Berbalik Arah, Apakah Ada Efek Bagi Bumi?
Fenomena yang dialami Jupiter ini pun pernah terjadi di Bumi selama gerhana matahari. Efek yang sama ditangkap dari luar angkasa pada 2016.
Menurut Universe Today, Juno masih harus melakukan belasan perijove atau putaran terbang lintas di atas planet Jupiter, sebelum misi berakhir pada Juli 2021.
Perlu diketahui, Io merupakan objek paling vulkanik di Tata Surya, di mana dia memiliki ratusan gunung berapi yang tingginya mencapai 500 kilometer di atas permukaan.
Salah satu gunung api terbesar di Io yang bernama Loki, diperkirakan dapat meletus kapan saja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.