KOMPAS.com - Penyakit maag sering dikeluhkan oleh masyarakat Indonesia. Tak terkecuali Suyatmi Wijaya yang mengirimkan pertanyaannya ke Halo Prof! Kompas.com:
"Halo Dok, selamat sore. Saya mau tanya soal keadaan perut saya, secara tiba-tiba perut terasa panas, dan timbul rasa mual, ingin muntah. Saya takut terindikasi maag akut. Gejala maag itu apa saja ya?"
Pertanyaan tersebut dijawab langsung oleh dr. Muliadi Limanjaya, Dokter Umum di RS Pondok Indah – Bintaro Jaya. Berikut paparannya:
Halo Ibu Suyatmi,
Sebelum kita membahas mengenai gejala penyakit maag, sebaiknya kita mengenal terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan penyakit maag.
Baca juga: Halo Prof! Benarkah Sering Ejakulasi Bisa Cegah Penyakit Prostat?
Penyakit maag sendiri sebenarnya adalah suatu istilah yang dalam ilmu kedokteran kita sebut sebagai sindroma dispepsia. Disebut sindroma karena merupakan kumpulan berbagai gejala yang saling berkaitan, berhubungan dengan masalah pada saluran cerna seperti nyeri ulu hati, kembung, begah, atau mual dan muntah.
Sindroma dispepsia sendiri dapat dibagi dua berdasarkan penyebabnya, yaitu fungsional dan organik.
Dispepsia fungsional sangat berhubungan dengan faktor psikologis, kecemasan, atau stres. Sedangkan dispepsia organik berhubungan dengan adanya gangguan fisik di dalam tubuh, seperti adanya peradangan pada selaput lambung, atau yang lebih parah adanya luka pada lambung.
Sementara itu, dari gejala yang dialami, dispepsia dapat dibagi menjadi dua, yaitu tipe dismotilitas, di mana gejala yang paling sering dialami adalah perut kembung, begah, mual, dan sering sendawa; atau tipe ulseratif, di mana penderita akan sangat sering merasa perut terasa perih, panas, ataupun melilit.
Kadang ada yang mengalami keduanya dan kita sebut sebagai dispepsia dengan tipe campuran.
Baca juga: Halo Prof! Sudah Minum Obat GERD, Kok Mual Tidak Hilang-hilang?
Pada gejala yang Ibu alami, ada kemungkinan pasien memang mengalami gejala dispepsia, bahkan mungkin disertai dengan gejala GERD (Gastro-esophageal Reflux Disease), yaitu akibat tingginya produksi asam lambung dan katup yang lemah di antara tenggorokan dan lambung, asam lambung mengalami refluks (aliran balik) ke arah tenggorokan.
Hal inilah yang kerap menyebabkan rasa mual, muntah, rasa panas, atau terbakar pada dada, bahkan kadang sampai kesulitan bernapas karena sensasi menyesak yang ditimbulkan.
Sindroma dispepsia sendiri dapat diobati dengan menjalani pengaturan pola makan yang baik, manajemen stres, dan penggunaan obat-obatan yang dapat mengatur produksi asam lambung dan melindungi dinding lambung. Sehingga tidak terjadi luka yang dapat memperparah kondisi yang Ibu alami.
Semoga pemaparan saya mengenai dispepsia dapat bermanfaat untuk Ibu. Apabila keluhan yang Ibu rasakan masih terus berlanjut, ada baiknya Ibu segera berkonsultasi dengan dokter, supaya dapat dicari penyebabnya dan diberikan penanganan yang tepat.
dr. Muliadi Limanjaya
Dokter Umum
RS Pondok Indah – Bintaro Jaya
Punya pertanyaan terkait kesehatan dan sains yang membuat Anda penasaran? Kirimkan pertanyaan Anda ke haloprof17@gmail.com untuk dijawab oleh ahlinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.