Saking kuatnya ingatan emosional ini menempel di otak, Anda bisa mengingat kembali setiap momen spesifik tersebut di kemudian hari baik secara sengaja maupun tidak. Bahkan hingga bertahun-tahun setelahnya.
Contohnya, cobalah saja tanyakan kakek atau ayah Anda yang jadi dulu juga jadi fans bola garis keras. Mereka mungkin masih bisa mengingat dengan detail negara mana yang menjadi jawara di Piala Dunia tahun 1986.
Mereka juga mungkin bisa tiba-tiba mengingat siapa yang cedera atau yang mencetak gol kemenangan tersebut.
Nah, rangsang ingatan emosional inilah yang dipercaya oleh peneliti berpotensi memperkuat aktivitas otak.
Nonton bola dikatakan menjauhkan fans dari risiko depresi dan demensia saat tua.
Berdasarkan teori di atas, Burns kemudian menjabarkan bahwa ketika Anda mengingat suatu peristiwa/situasi/seseorang yang spesifik, otak akan langsung berbarengan mengaktifkan emosi yang terkait dengan hal tersebut.
Pernah kan, ketika Anda mencoba mengingat si mantan, tiba-tiba hati terasa sedih atau marah? Mekanisme yang sama juga terjadi pada fans bola.
Mencoba mengingat atau menonton kembali sebuah siaran ulang pertandingan bola akan membangkitkan emosi yang sama sewaktu pertama kali mengalaminya. Mungkin emosi yang dirasakan saat ini tidak akan sekuat dulu, namun tetap saja Anda bisa merasakan kesedihan atau kebahagiaannya, bukan?
Ini menegaskan kembali pendapat para ahli bahwa ingatan emosional dapat memicu emosi sama seperti aktivasi emosi dapat menciptakan sebuah informasi atau pemahaman baru (kognisi).
Baca juga: Studi: Semakin Banyak Pemain Sepak Bola Sekarat karena Masalah Jantung
Nonton bola dapat membantu Anda menanam ingatan emosional dan memungkinkan otak untuk mengaktifkan lagi kenangan terkait peristiwa itu di masa depan, yang berpotensi memperkuat aktivitas otak tetap aktif di masa tua.
Kemampuan memutar kembali ingatan positif atau detail momen-momen hebat terkait pertandingan bola yang pernah ditonton, ungkap peneliti, dapat mencegah risiko kemunculan demensia di masa tua atau bahkan mengurangi tingkat keparahannya.
Selain itu, kemampuan memutar kembali kenangan bahagia sehabis nonton bola juga bisa mencegah risiko depresi dan kesepian di usia lanjut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.