Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertandingan Bola Indonesia Vs Malaysia, Ini Dampak bagi Otak Suporter

Kompas.com - 06/09/2019, 17:32 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Apakah Anda penonton setia pertandingan bola? Pertandingan terakhir yang menjadi viral di negeri ini adalah pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia Grup G yang berlangsung di Gelora Bung Karno, Kamis (5/9/2019). Malaysia menang dengan skor 3-2 atas tuan rumah, Indonesia.

Menonton pertandingan bola, seolah menjadi kewajiban bagi penggemar sepakbola bahkan di seluruh dunia. Ketika menonton pertandingan bola, tak jarang energi dan emosi penonton juga ikut terkuras saat melihat alur pertandingan.

Meski menguras energi dan emosi, menonton pertandingan bola sebenarnya juga dapat memelihara kesehatan otak. Berikut efek baik dari menonton pertandingan bola bagi fansnya.

Baca juga: Tips Sederhana Atasi Ngorok, Mulai Latihan Vokal sampai Pakai Bola

Manfaat menonton pertandingan bola

1. Membantu pertajam ingatan jangka panjang

Meski penggemar bola hanya duduk manis menonton lewat layar kaca, mereka bisa memperoleh manfaat besar, terutama bagi kesehatan mental.

Dikutip dari Huffington Post, Alistair Burns selaku direktur departemen Demensia di NHS (biro pelayanan kesehatan di Inggris Raya setara BPJS di Indonesia) mengatakan, "Menonton sepak bola menjaga tetap otak aktif dengan terus merangsang saraf otak bekerja membentuk ingatan emosional."

Tak jarang penonton pertandingan bola dibuat emosi sampai darah tinggi karena jalannya pertandingan yang alot. 

Di sisi lain, penonton akan bersorak bahagia saat merayakan tim mencetak gol, apalagi kalau sampai memenangkan pertandingan.

Selama melalui pengalaman itu, otak akan menyimpan setiap emosi yang dirasakan dan kemudian mengolahnya sebagai ingatan atau kenangan yang spesifik.

Semua emosi yang terkait dengan kejadian tersebut, misalnya bahagia karena menang atau marah dan sedih karena kalah, akan disimpan dalam amigdala yang menjadi pusat kontrol emosi.

Sementara itu, setiap elemen yang membentuk suatu memori (misalnya di mana, pertandingan apa, dan bersama siapa Anda nonton bola) akan disimpan di dalam hipocampus.

Hipocampus dan amigdala merupakan dua bagian otak yang saling terhubung, sehingga dalam prosesnya akan menciptakan ingatan emosional.

Ingatan emosional menjadi salah satu dari dua jenis memori utama dalam otak manusia. Ingatan ini bisa diputar kembali sewaktu-waktu ketika Anda merasakan emosi yang serupa di kemudian hari.

2. Menjauhkan risiko depresi dan demensia saat tua

Ingatan emosional jauh lebih kuat daripada memori biasa karena otak Anda mengaitkannya dengan momen spesial yang menegangkan atau membahagiakan.

Saking kuatnya ingatan emosional ini menempel di otak, Anda bisa mengingat kembali setiap momen spesifik tersebut di kemudian hari baik secara sengaja maupun tidak. Bahkan hingga bertahun-tahun setelahnya.

Contohnya, cobalah saja tanyakan kakek atau ayah Anda yang jadi dulu juga jadi fans bola garis keras. Mereka mungkin masih bisa mengingat dengan detail negara mana yang menjadi jawara di Piala Dunia tahun 1986.

Mereka juga mungkin bisa tiba-tiba mengingat siapa yang cedera atau yang mencetak gol kemenangan tersebut.

Nah, rangsang ingatan emosional inilah yang dipercaya oleh peneliti berpotensi memperkuat aktivitas otak.

Nonton bola dikatakan menjauhkan fans dari risiko depresi dan demensia saat tua.

Berdasarkan teori di atas, Burns kemudian menjabarkan bahwa ketika Anda mengingat suatu peristiwa/situasi/seseorang yang spesifik, otak akan langsung berbarengan mengaktifkan emosi yang terkait dengan hal tersebut.

Pernah kan, ketika Anda mencoba mengingat si mantan, tiba-tiba hati terasa sedih atau marah? Mekanisme yang sama juga terjadi pada fans bola.

Mencoba mengingat atau menonton kembali sebuah siaran ulang pertandingan bola akan membangkitkan emosi yang sama sewaktu pertama kali mengalaminya. Mungkin emosi yang dirasakan saat ini tidak akan sekuat dulu, namun tetap saja Anda bisa merasakan kesedihan atau kebahagiaannya, bukan?

Ini menegaskan kembali pendapat para ahli bahwa ingatan emosional dapat memicu emosi sama seperti aktivasi emosi dapat menciptakan sebuah informasi atau pemahaman baru (kognisi).

Baca juga: Studi: Semakin Banyak Pemain Sepak Bola Sekarat karena Masalah Jantung

Nonton bola dapat membantu Anda menanam ingatan emosional dan memungkinkan otak untuk mengaktifkan lagi kenangan terkait peristiwa itu di masa depan, yang berpotensi memperkuat aktivitas otak tetap aktif di masa tua.

Kemampuan memutar kembali ingatan positif atau detail momen-momen hebat terkait pertandingan bola yang pernah ditonton, ungkap peneliti, dapat mencegah risiko kemunculan demensia di masa tua atau bahkan mengurangi tingkat keparahannya.

Selain itu, kemampuan memutar kembali kenangan bahagia sehabis nonton bola juga bisa mencegah risiko depresi dan kesepian di usia lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com