Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aulia Kesuma Bunuh Suami-Anak Terinspirasi Sinetron, Psikolog Minta KPI Tegas

Kompas.com - 04/09/2019, 12:32 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Hal seperti ini tentu saja sangat berbahaya bagi anak-anak dan juga orang dewasa. Ini karena ada proses melihat dan merekam di dalam otak yang bersifat negatif.

"Dikhawatirkan pada kehidupan nyata anak anak atau orang dewasa, bila sedang menghadapi masalah dan belum ada solusinya mereka akan ambil jalan pintas, mengabaikan logika. Ini terinspirasi oleh adegan adegan di dalam sinetron kekerasan pembunuhan yang pernah dilihat dan terekam otaknya," ujar psikolog dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta itu.

Buruk seperti film porno

Hening pun setuju, sinetron yang berisi unsur kekerasan dapat memberi dampak buruk seperti ketika menonton film porno.

Jika anak di bawah umur menonton film porno misalnya, kemungkinan besar akan terjadi kerusakan pada sel saraf otak tertentu yang berakibat mematikan kreativitas anak, juga membuat malas belajar dan berolahraga.

"Dikhawatirkan menimbulkan pelecehan seksual dan pemerkosaan pada usia dini," kata Hening.

Hening menambahkan, tontonan film porno pada orang dewasa juga dapat menurunkan kreativitas dan meningkatkan rasa malas.

Hening berpendapat, sebaiknya tayangan yang tidak bermanfaat untuk mental masyarakat harus tegas dilarang.

"KPI harus bertindak tegas," kata Hening.

Baca juga: Motif dan Kronologi Pembunuhan Berencana Suami dan Anak Tiri Versi Aulia Kesuma

Cegah kejahatan dari keluarga

Hening menyampaikan, setiap keluarga wajib membangun hubungan psikologi yang hangat antara anak dan orangtua.

Pasalnya, benteng keluarga adalah membina hubungan yang hangat antar anggota keluarga.

"Bila ada masalah, lebih baik dirembuk dari hati ke hati," pesan Hening.

Untuk usia anak atau remaja, Hening berkata, lebih baik diberikan ruang agar lebih banyak beraktivitas positif di luar rumah.

"Sebagai contoh berolahraga, mengikuti club seni musik, science, dan lain-lain," ujar Hening.

Jika anak dan remaja melakukan hal positif di luar ruangan, diharapkan pikiran mereka teralihkan ke aktivitas positif yang merangsang otak untuk selalu berpikir kreatif.

Selain itu, beraktivitas di luar rumah juga dapat melatih panca indera untuk berinteraksi dengan alam. Dari kegiatan ini juga diharapkan dapat membangun hubungan positif antara teman-teman di sekitar anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau