Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hipertensi, mulai dari Gejala, Penyebab sampai Pengobatan

Kompas.com - 03/09/2019, 13:08 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Editor

- Mengurangi natrium
Natrium atau sodium yang bisa didapat dari garam berperan penting dalam menjaga keseimbangan tubuh dan membantu menghantar impuls saraf yang mempengaruhi kontraksi dan relaksasi otot.

Akan tetapi jika terlalu banyak natrium dalam darah, volume darah akan meningkat karena natrium menarik dan mengikat air sehingga jantung harus memompa lebih keras untuk mengalirkan darah yang volumenya meningkat tersebut.

- Tembakau, alkohol dan kafein
Penggunaan tembakau, konsumsi alkohol dan kafein juga dapat meningkatkan risiko naiknya tekanan darah.

Oleh karena itu, jika Anda minum alkohol, sebaiknya jumlahnya dibatasi. Kopi juga tidak boleh lebih dari 2 cangkir kopi, 4 cangkir teh atau 4 kaleng soda berkafein setiap hari.

Baca juga: Terbukti, Konsumsi Tinggi Garam Perbesar Risiko Kematian Pengidap Hipertensi

Obat-obatan 

Diuretik adalah obat pilihan pertama terutama jika Anda menderita tekanan darah tinggi tahap 1 atau prahipertensi (tekanan darah120/80 mmHg sampai139/89 mmHg).

Obat ini bekerja pada bagian ginjal untuk membuang natrium dan air. Nantinya, volume darah yang mengalir pada arteri menjadi lebih kecil.

Efek umum dari obat ini adalah sering berkemih. Sedang efek lainnya adalah pusing dan dehidrasi.

Ada juga beta blockers yang sudah bertahun-tahun digunakan dan sering menjadi obat pilihan pertama bagi Anda yang memiliki tekanan darah tinggi.

Cara kerja obat ini adalah menghambat efek adrenalin (epinefrin) dalam tubuh. Akibatnya, jantung akan berdenyut lebih lambat dan kurang kuat. Selain itu, beta blockers memberi perlindungan agar serangan jantung tidak terulang.

Efek samping dari obat ini adalah rasa letih dan lesu. Beta blockers tertentu juga bisa sedikit meningkatkan kolestrol HDL (kolestrol "baik") dalam darah. (Farren Sahertian)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com