Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkong Gading dan Arwana Super Red Terancam Punah di Kalimantan Barat

Kompas.com - 28/08/2019, 20:09 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Data International Union for Conservation Action (IUCA) mengungkapkan bahwa Rangkong Gading berstatus critical endangered (sangat terancam punah atau kritis) dan Arwana Super Red berstatus endangered (terancam punah) alias satu dan dua langkah menuju kepunahan di alam.

Prihatin akan hal ini, program khusus Tropical Forest Conservation Action (TFCA) Kalimantan Yayasan KEHATI mengadakan media workshop untuk mengenal lebih dalam kedua satwa karismatik Kalimantan Barat tersebut serta program konservasi yang akan dilakukan.

Menurut Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI, Riki Frindos, rangkong gading, selain berfungsi sebagai petani hutan sejati yang membantu menanam pohon secara alami, juga merupakan simbol Kalimantan Barat yang mempresentasikan keberanian dan keagungan Suku Dayak.

Baca juga: Murai Batu, Burung Penyanyi Paling Populer di Asia Terancam Punah

"Punahnya satwa Indonesia yang satu ini berarti hilangnya identitas budaya Indonesia," ujarnya.

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, kondisi populasi rangkong gading di alam mengalami tekanan yang hebat akibat perburuan untuk diambil paruhnya dan diperdagangkan secara ilegal.

Sebagian besar perburuan di Indonesia terjadi di Provinsi Kalimantan Barat, dan saat ini, diperkirakan masih ada populasi dan habitat rangkong gading di hutan Kapuas Hulu.

Untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya, rangkong membutuhkan areal jelajah hutan yang luas. Oleh sebab itu, konservasi rangkong harus dilakukan dalam skala bentang alam.

Baca juga: Banjir Terjang Taman Nasional di India, 17 Badak Cula Satu yang Terancam Punah Mati

Sampai saat ini, kata Riki, informasi dasar biologi dan ekologi, serta penelitian rangkong di Indonesia masih sangat minim.

Kajian tentang rangkong di Indonesia hanya terdapat 55 penelitian yang sudah dipublikasikan dalam kurun waktu 1980-2016.

Minimnya jumlah penelitian ini salah satunya disebabkan oleh sulitnya mengukur dampak akibat perburuan rangkong gading.

Sebagai bentuk dukungan dan pelaksanaan dari Strategi Rencana Aksi Rangkong Gading 2018-2027, TFCA Kalimantan bersama LSM Rangkong Indonesia melakukan program konservasi rangkong gading di Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.

Baca juga: Akibat Kehidupan Manusia, Satu Juta Spesies Terancam Punah dari Bumi

Program ini memiliki beberapa kegiatan, yaitu melakukan prakiraan populasi dan monitoring habitat serta populasi rangkong gading tersebut.

Langkah berikutnya adalah melakukan kampanye penyadartahuan konservasi rangkong gading dengan melibatkan unsur penting masyarakat dan pemerintah di Kalimantan Barat.

Setelah itu, program tersebut dilanjutkan dengan menyusun rencana pengelolaan rangkong di tingkat unit manajemen taman nasional (TNBKDS).

Untuk konservasi Arwana Super Red (Scleropages formosus), TFCA Kalimantan mendukung lembaga lokal untuk mengembangkan model konservasi lokal ikan arwana menjadi atraksi pariwisata di Kabupaten Kapuas Hulu.

Hal yang menarik dari praktik konservasi lokal ikan arwana, yaitu adanya aturan zonasi perlindungan kawasan, aturan praktek pemanenan, pembudidayaan dan pelepasliaran, serta pengawasan.

Di area danau masyarakat, terdapat zonasi untuk pemanfaatan ekonomi, pemanfaatan terbatas, dan area lindung yang tidak boleh dimanfaatkan.

Dalam pemanfaatan, masyarakat mengatur pola giliran panen dengan batasan ukuran, dan kewajiban pelepasliaran ikan arwan besar sebagai sumber indukan baru. Pengawasan dilakukan dengan ketat, di mana masyarakat pelanggar bahkan bisa dikeluarkan dari desa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau