KOMPAS.com- Nuklir. Bila mendengar kata itu, sebagian besar masyarakat Indonesia akan langsung membayangkan bom dan senjata, serta dampaknya yang begitu mengerikan.
Namun, pakar fisika nuklir dan partikel, Prof Dr Terry Mart, menyatakan bahwa energi nuklir berpotensi sebagai energi terbarukan di Indonesia.
Jika dibilang berbahaya, Terry berpendapat bahwa semua hal juga bisa jadi berbahaya.
Sebagai contoh adalah pesawat. Saat lepas landas, pesawat membawa bahan bakar minyak (BBM) yang jika meledak, akan berdampak tidak hanya pesawat itu saja, melainkan juga ke wilayah sekitarnya. Namun, nyatanya sulit untuk menghindari pesawat karena telah menjadi kebutuhan.
"Sama halnya dengan nuklir, oke selagi ada yang lebih baik dan masih ada yang membuat masyarakat Indonesia merasa aman, bisa tidak menggunakan nuklir ini," kata Terry.
"Namun, bisa dikatakan energi nuklir inikan alternatif terakhir, kecuali kalau masyarakat memang masih merasa aman membakar karbon (untuk energi) sih ya silahkan," imbuh Terry.
Baca juga: Demi Kurangi Emisi Karbon, Jepang Perbanyak Penggunaan Energi Nuklir
Risiko energi nuklir
Terry mengungkapkan bahwa kekhawatiran terbesar masyarakat Indonesia perihal energi nuklir ini ialah kondisi Indonesia sendiri, yang kerap mengalami gempa dan tsunami.
Namun, dia mengatakan, kalau khawatir risiko gempa dan tsunami, kan bisa dibuat di tempat yang tidak berpotensi gempa.
Sementara itu, mengenai dampak lingkungannya, Indonesia bisa belajar dari negara-negara lain untuk mengantisipasinya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan