Elang bondol termasuk hewan yang bersifat teritorial.
Dengan kata lain, mereka tidak suka jika ada elang lain berada di wilayah kekuasaannya.
Maka dari itu, dalam masa rehabilitasi elang-elang akan dibuatkan kandang sendiri. Dengan catatan, jika kondisi fisik elang bondol masih baik alias tidak ada cacatnya.
Jika elang dengan kondisi fisik baik digabungkan dalam satu kandang, mereka akan berkelahi memperebutkan wilayah kandang, hingga salah satu di antaranya mati.
4. Sulit diidentifikasi mana jantan, mana betina
Elang bondol tidak memilki kriteria fisik untuk menentukan jenis kelamin. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan tes DNA.
"Kalau mau tahu lanang dan betina, ya harus dites DNA dulu mereka (elang), dan itu (tes DNA) cuma bisa di Belanda. Di Indonesia belum ada yang bisa untuk tes DNA elang ini," kata Ben.
5. Indikator wilayah (alam) bersih
Elang merupakan predator alam liar yang memangsa ikan di lautan.
Berdasar fakta tersebut, Ben mengatakan elang bisa dijadikan indikator suatu wilayah. Jika di suatu wilayah masih banyak elangnya atau masih tampak beberapa, hal ini menandakan alam di sekitar wilayah tersebut masih bersih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.