Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjelajah Pulau Kotok, Pusat Rehabilitasi Elang Bondol

Kompas.com - 18/08/2019, 20:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pulau Kotok yang merupakan gugusan Kepulauan Seribu, terletak paling utara dari Kota Jakarta, menjadi tempat kawasan konservasi bagi 29 elang bondol, satwa endemik dengan ciri khas warna putih pada kepala hingga sebagian dada, yang kini hampir punah.

Elang bondol atau bernama latin Haliastur indus ini merupakan satwa maskot kebanggaan Provinsi DKI Jakarta, yang sudah jarang terlihat di Kepulauan Seribu.

Karena itu, elang bondol menjadi hewan endemik yang dilindungi UU No.5 Tahun 1990 dan diatur dalam PP No.106 Tahun 2018.

Perjalanan menuju Pulau Kotok tempat bertahan bagi satwa yang dijuluki ‘layang-layang sang Brahma’ ini, dapat ditempuh melalui Dermaga Marina Ancol, menggunakan kapal cepat, dengan waktu perjalanan sekitar 60 menit.

Baca juga: Elang Osprey Terlihat Berburu Mangsa di Danau Limboto

Setibanya di pulau, pengunjung akan disambut dengan kandang raksasa bertuliskan "Sanctuary", yang artinya kandang berisi beberapa elang bondol yang ‘cacat’, sehingga tidak bisa dilepasliarkan lagi ke alam bebas.

Melihat populasinya diambang kepunahan, lembaga Jakarta Animal Aid Network (JAAN) melakukan konservasi elang bondol sejak tahun 2005. Program yang dilakukan yakni Sanctuary (suaka) bagi elang bondol, dengan kondisi fisik beragam.

Menurut Benvika, pengurus JAAN, di dalam kandang sanctuary tersebut, elang bondol mengalami patah sayap sehingga tidak bisa terbang, atau matanya luka karena terkena jaring penangkap burung.

“Elang ini sitaan dari BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) yang melalukan operasi di beberapa daerah. Mereka dipelihara manusia di dalam sangkar yang sempit, sehingga berisiko sayap patah. Bahkan dengan menjadi binatang peliharaan, membuat Elang Bondol kehilangan nalurinya menangkap ikan hidup,” jelas Benvika.

Tidak seperti elang di dalam kandang sanctuary, beberapa elang lainnya yang memiliki potensi bisa dikembalikan ke alam akan dipisah kandangnya dan dibedakan perlakuannya tergantung kondisi elang itu sendiri.

Tidak semua orang bisa mengunjungi pusat konservasi Elang Bondol tersebut. Karena, harus seijin BKSDA DKI Jakarta dan JAAN, selaku lembaga yang menangani perawatan unggas maskot Jakarta tersebut.

Namun demikian, untuk mendukung pengenalan satwa langka ini, Pertamina dan JAAN akan menggelar program Sahabat Semata, yakni mengajak Duta Elang Bondol untuk datang dan melihat langsung habitat elang di Pulau Kotok.

Duta Elang Bondol merupakan pelajar SMA dan Universitas di DKI Jakarta, nantinya akan menjadi motor penggerak pengenalan Satwa Maskot Jakarta kepada teman-teman maupun komunitas millennial.

Pada tahun 2017, PT Pertamina (Persero) turut menggandeng JAAN untuk menjaga populasi elang bondol.

Baca juga: Habitatnya Kekeringan, Tikus di Midway Atoll Minum Darah Elang Laut

Melalui Terminal BBM Jakarta Group, Pertamina mendukung konservasi Elang Bondol tersebut dengan menyokong dana perawatan hingga lebih dari Rp 1 miliar hingga saat ini, sebagian dana terhimpun dari pendaftaran kegiatan Ecorun 2018, sebesar lebih dari Rp 500 juta.

Unit Manager Communication Relation & CSR Pertamina, Dewi Sri Utami menjelaskan, bantuan Pertamina diwujudkan dalam beberapa kegiatan diantaranya renovasi kandang elang, pembangunan gapura (pintu masuk) “Pusat Sanctuary Elang Bondol”, dan perawatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau