Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Dermatitis Atopik pada Anak Efeknya Bisa Seumur Hidup

Kompas.com - 15/08/2019, 11:45 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gatal-gatal, kulit kering, atau ruam pada tubuh sering dianggap biasa oleh masyarakat. Apalagi jika ini terjadi oleh anak-anak yang sangat aktif bermain.

Lantas apakah memang begitu seharusnya menyikapi beberapa gejala tersebut?

Ternyata gejala peradangan pada kulit seperti kulit kering, ruam kemerahan, bercak-bercak, dan penebalan pada kulit merupakan gejala dari penyakit Dermatitis Atopik (DA).

Penyakit DA ini sifatnya genetika keturunan dan kronis atau berulang, serta tidak menular.

Baca juga: Gatal dan Kulit Kering? Bisa Jadi Pertanda Dermatitis Atopik

Menurut data World Allergy Organization pada 2018, menunjukkan prevalensi penderita DA pada anak sebesar 15-30 persen dan pada dewasa sebesar 1-10 persen dari populasi dunia.

Sementara, di Indonesia angka prevalensi kasus DA pada anak sekitar 23,67 persen, dan ditemukan pada sekitar 2 juta anak setiap tahunnya.

Berdasarkan penelitian, kasus penderita DA di rentang usia 3-11 tahun, 20 persen pasiennya akan menjadi penderita DA seumur hidup. Serta, tidak ada perbedaan rasio antara laki-laki dan perempuan.

Menurut CEO Klinik Pramudia, dr Anthony Handoko, masyarakat secara umum belum banyak mengetahui apa itu DA.

Sebagian besar justru mengira bahwa gejala DA merupakan bentuk alergi.

Kulit penderita DA cenderung bersifat kering dan hipersensitif, sehingga lebih rentan terhadap faktor external seperti benda asing, sehingga secara awam sering disalahartikan dengan istilah alergi karena rasanya gatal.

Gejala DA anak

Ada tiga fase dari gejala DA pada usia anak, saat memasuki fase ringan gejala yang timbul ialah gatal, kulit kering dan ruam kemerahan.

Sementara, fase berat akan muncul gatal yang lebih, ruam merah agak basah dan juga krustasi.

Selanjutnya, jika telah memasuki fase kronis, yang terjadi anak akan mengalami gatal yang berulang dan semakin parah, penebalan pada kulit yang digaruk setelah terasa gatal tersebut dan juga mengalami perubahan warna lebih gelap pada bagian itu.

Lokasi DA pada anak

Masih menurut Anthony, secara teoritis lokasi kelainan kulit DA berbeda pada setiap fase usia dan lokasi klasik DA pada usia anak adalah bagian lipatan siku, lipatan lutut, seputar bibir, atau mata dan pipi.

"Yang perlu diperhatikan adanya penderita DA yang memiliki gejala penyerta (tambahan) seperti hidung meler atau bersin pada pagi hari, mata merah dan juga asma," kata Anthony.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau