Dosis yang diberikan pun berbeda-beda, tergantung seberapa mual pasien tersebut.
Bentuk dari obat ini juga bermacam-macam bentuknya, mulai dari pil, cairan infus atau supositoria.
Baca juga: Keluhan Susah Makan akibat Mual Muntah
Pemberian obat mual melalui cairan infus atau supositoria biasanya dilakukan ketika pasien mengalami mual dan muntah, agar obat yang diberikan tidak terbuang sia-sia.
Namun, sebaiknya konsultasi dengan dokter agar mendapatkan obat pereda mual yang sesuai dengan konsdisi anda.
Menurut American Society Clinical Oncologists (ASCO), akupuntur dinilai ampuh untuk mengurangi mual efek dari pengobatan kanker atau kemoterapi.
Dikutip dari jurnal Chinese Acupuncture and Mokibustion, pengkombinasian antara akupuntur dan terapi panas yang bernama moksibusi, mampu mengurangi mual akibat kemoterapi.
Hal tersebut diperkuat dengan studi kecil lainnya yang menjelaskan bahwa pasien kanker setelah menjalani radiasi dan kemoterapi, pada umumnya akan mengalami mual yang lebih ringan.
Kendati demikian, hanya pasien yang mempunyai sel darah putih rendah yang bisa melakukan akupuntur.
Bila akupuntur dilakukan pada pasien yang mempunyai sel darah putih tinggi, ditakutkan akan meningkatkan risiko infeksi dan berbahaya bagi nyawa pasien tersebut.
Lebih baik anda berkonsultasi kepada dokter sebelum melakukan akupuntur.
Mual yang dirasakan oleh penderita kanker selepas melakukan kemoterapi, biasanya akan membuat pasien ogah untuk makan.
Bagaimana pun juga, pasien penderita kanker harus tetap makan layaknya orang yang sehat agar kebutuhan nutrisinya tetap terjaga.
Bila tidak sanggup untuk melahap secara langsung satu porsi makanan utuh, lebih baiknya berikan jeda setiap 2-3 jam untuk makan dengan porsi yang lebih kecil.
Baca juga: 4 Terapi Tradisional Redakan Mual
Perlu diperhatikan jenis makanan yang akan dikonsumsi. Sebaiknya hindari makanan yang digoreng, berlemak, dan manis karena sulit untuk dicerna.
Pasien juga dianjurkan agar minum minimal 8 gelas per hari supaya tidak dehidrasi.
Kelompok pengidap kanker di Amerika (ACS) menjelaskan bahwa teknik relaksasi ini memberi hasil yang signifikan dalam upaya mengurangi mual setelah pengobatan kanker atau kemoterapi.
Teknik ini dapat membantu pasien pengidap kanker supaya merasa rileks hingga akhirnya bisa membantu pemulihan mual.
Beberapa teknik relaksasi yang bisa dilakukan oleh para pasien adalah latihan pernapasan, terapi musik, hipnosis, dan meditasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.