Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab dan Cara Mengatasi Hidung Tersumbat yang Harus Anda Ketahui

Kompas.com - 12/08/2019, 17:36 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Editor

KOMPAS.com - Hidung tersumbat terjadi jika jalan udara melalui hidung terhambat. Setiap orang pasti pernah mengalami hidung tersumbat ketika sedang pilek atau alergi. Kadang hidung tersumbat terjadi akibat septum (tulang rawan pada hidung) yang bengkok.

Menurut buku Mayo Clinic: Family Health Book terbitan Intisari, gejala utama hidung tersumbat adalah hilangnya kemampuan bernapas melalui hidung. Namun, sebenarnya penyebab-penyebab hidung tersumbat lebih dari itu. Berikut adalah penyebab-penyebab hidung tersumbat.

1. Flu (influenza)

Flu merupakan penyakit pernapasan menular akibat infeksi virus yang tersebar lewat udara. Penyakit ini berbeda dengan selesma atau yang biasa disebut dengan pilek. Penyakit ini disebabkan salah satu dari ketiga jenis virus, influenza A, B, dan C. Influenza sedikitnya menewaskan 10.000 jiwa setiap tahunnya di AS.

2. Pilek (selesma)

Pilek berbeda dengan flu. Pilek disebabkan oleh alergi atau reaksi saluran pernapasan terhadap bahan-bahan kimia tertentu. Perbedaannya dengan flu adalah pilek berlangsung lebih singkat dan hanya membuat hidung berair serta demam ringan.

Baca juga: Suhu Dingin sampai September, Bagaimana Cara agar Tidak Pilek?

3. Hay fever

Hay fever biasa juga disebut dengan alergi rinitis. Beberapa tanda dan gejala hay fever biasanya mencakup bersin dan keluarnya lendir encer dari hidung. Bisa juga ada gatal pada hidung, tenggorokan, dan mata.

4. Efek samping obat

Beberapa obat, seperti alpha-adregenic blockers yang dipakai untuk mengatasi pembesaran kelenjar prostat yang jinak, dapat menimbulkan efek samping berupa hidung tersumbat.

Pemakaian obat semprot hidung yang dijual bebas secara berlebihan juga bisa memperparah kondisinya. Selain itu, alergi terhadap obat-obatan tertentu juga memicu tersumbatnya hidung.

5. Polip hidung

Polip hidung adalah tonjolan-tonjolan pada dinding dalam saluran hidung yang menyerupai mutiara. Adanya benjolan kecil dalam rongga hidung dapat menghambat aliran udara, yang bisa menyebabkan hidung tersumbat.

Polip paling sering terjadi pada penderita hay fever, asma yang terinduksi oleh aspirin, serta sinusitis jangka panjang.

Baca juga: Misteri Tubuh Manusia, Kenapa Kalau Makan Pedas Hidung Jadi Meler?

6. Sinusitis

Rongga sinus adalah rongga udara yang terdapat pada tulang wajah, di belakang, dan di atas mata dan hidung. Radang pada selaput sinus juga membuat hidung tersumbat. Sinusitis biasanya muncul setelah infeksi pernapasan bagian atas.

7. Rinitis vasomotor

Rinistis vasomotor terjadi karena melebarnya pembuluh darah membran/selaput sel hidung. Kondisi ini menyerupai hay fever, seperti hidung tersumbat, bersin, serta batuk berdahak, hanya saja tidak disertai dengan gejala alergi seperti gatalnya hidung, mata, dan tenggorokan. Pemicunya adalah udara dingin dan bau yang kuat.

8. Septum yang bengkok

Septum adalah struktur tulang rawan dan tulang yang memisahkan kedua lubang hidung. Sebagian orang memang mempunyai septum yang lurus dan sempurna, tetapi ada juga orang yang pernah mengalami trauma akibat pukulan pada hidung. Septum yang bengkok bisa membuat hidung tersumbat.

Pengobatan

Pengobatan hidung tersumbat sebenarnya kembali pada gejalanya. Jika penanganannya tepat, otomatis kondisi hidung yang tersumbat juga lebih cepat pulih. Bila Anda tidak tahu penyebab dari tersumbatnya hidung Anda, sebaiknya Anda pergi ke dokter terdekat untuk penanganan lebih lanjut.

Baca juga: Benarkah Es Krim Bikin Anak Batuk dan Pilek?

1. Memulihkan Kondisi Tubuh

Flu dan pilek bukanlah penyakit yang berbahaya. Namun, hal itu sangat mengganggu kehidupan sehari-hari dan juga menular. Untuk mengatasinya, Anda dapat meminum campuran jahe dan air hangat serta beristirahat yang cukup, serta menggunakan masker ketika keluar rumah.

2. Imunisasi

Imunisasi untuk penyakit flu disarankan untuk dewasa usia 50 tahun ke atas karena pada usia tersebut, seseorang lebih berisiko terjangkit virus. Namun, setiap orang harus mendapatkan vaksin untuk mengurangi risikonya.

3. Operasi septum

Umumnya, septum yang tidak lurus itu jarang mengganggu. Septoplasti atau operasi pada septum dibutuhkan apabila septum bengkok membuat seseorang sulit bernapas. Biasanya operasi dapat dilakukan dengan pembiusan lokal (bius yang hanya membuat mati rasa) ataupun total, dan tidak diperlukan rawat inap atau opname.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Berbagi Makanan Bisa Tertular Pilek dan Batuk?

4. Minum antihisamin

Antihisamin yang dijual bebas seringkali efektif mencegah hidung tersumbat yang disebabkan oleh alergi. Namun, antihisamin juga memiliki efek samping seperti kantuk, serta tenggorokan dan mulut kering.

5. Menggunakan obat semprot hidung

Obat semprot hidung dijual bebas di pasaran. Obat ini memang bisa menyembuhkan secara instan, dengan cara mempersempit pembuluh darah, yang berarti juga mengerutkan selaput lendir hidung.

Namun, sebaiknya Anda tidak menggunakan obat ini jika tidak benar-benar membutuhkannya. Pasalnya, obat ini dapat menimbulkan ketergantungan dan infeksi jika terlalu sering.

6. Pembedahan atau Operasi

Pengobatan ini hanya diperlukan jika kondisi sudah sangat parah atau sulit disembuhkan dengan pengobatan apapun.

Biasanya, operasi ditujukan untuk penderita sinusitis dan disebut dengan pembedahan endoskopik (memasukan alat teropong ke dalam saluran). Pada operasi ini, dokter akan membuang membran sinus yang terinfeksi, polip, atau fragmen yang menyumbat sinus. (Hana Nushratu)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com