KOMPAS.com - Indonesia bisa dibilang rumahnya sajian kuliner. Selain menu yang beragam, jenis sambal nusantara pun tak cukup dihitung jari. Ini artinya, orang Indonesia cukup gemar memakan makanan pedas.
Padahal, setiap kali kita memakan makanan pedas ada banyak sensasi yang dirasakan. Mulai dari lidah yang terasa terbakar, keringat mengucur di dahi, mata berkaca-kaca, dan hidung langsung meler.
Namun, kenapa makanan pedas bisa menimbulkan sensasi sedemikian rupa?
Ketika makanan pedas masuk ke dalam mulut, sebenarnya mulut, tenggorokan, perut dan usus mulai mengeluarkan cairan berupa lendir.
Baca juga: Misteri Tubuh Manusia, Kenapa Bau Orang Dewasa dan Bayi Beda?
Menurut Dr Brett Corner, ahli bedah telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) dari Universitas Kentucky, AS, cairan lendir yang dikeluarkan tubuh itu untuk membersihkan bagian kotor yang dianggap asing.
"Saat mulut dan tenggorokan bertemu benda asing yang dianggap berbahaya, cairan berupa lendir akan membantu membersihkannya," ungkap Corner seperti dilansir Time (17/4/2019).
Bagi beberapa orang, ekstra lendir bisa mengakibatkan sakit perut hingga diare.
Meski begitu, senyawa dalam makanan pedas yang disebut kapsaisin dapat memberi efek baik untuk tubuh.
Sebuah studi psikologi dan terapeutik yang mendalami efek senyawa kapsaisin menemukan, komponen ini dapat menyebabkan "eksitasi" atau rangsangan unik dengan mengunci reseptor rasa sakit atau nyeri.
"Eksitasi ini mengarah pada rasa panas dan nyeri yang membakar, dilatasi pembuluh darah, kulit memerah, dan perubahan suhu tubuh," kata Anthony Dickenson, penulis studi yang juga profesor neurofarmakologi di University College London.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.