KOMPAS.com - Momen Idul Adha seperti ini identik dengan budaya berbagi daging kurban. Entah daging kambing atau sapi, mungkin sudah mendarat di rumah Anda dan sudah diolah menjadi makanan lezat.
Sayangnya tak semua orang bisa menikmati olahan daging sesuka hati. Beberapa orang sering mengeluhkan pusing dan kliyengan setelah makan daging.
Melansir Hello Sehat, pusing setelah makan daging bisa disebabkan oleh 3 hal.
Baca juga: Dapat Daging Kurban, Adakah Kandungan Vitamin dalam Sapi?
1. Alergi daging
Sering pusing setelah makan daging bisa disebabkan karena Anda mengalami alergi terhadap daging.
Ya! Jika biasanya makanan yang memicu alergi adalah susu, seafood, dan telur, beberapa orang ada yang justru alergi terhadap daging.
Reaksi alergi menyebabkan tubuh memproduksi histamin, yaitu senyawa yang penting untuk menjaga daya tahan tubuh.
Histamin akan bereaksi secara berlebihan dan menyebabkan kulit gatal, mual, bersin-bersin, atau pusing.
Pada dasarnya semua daging hewan ternak bisa saja memicu alergi pada orang yang sensitif.
Sejauh ini, daging sapi merupakan salah satu bentuk dari alergi daging yang paling sering terjadi.
2. Keracunan makanan
Daging yang terkontaminasi berbagai bakteri, seperti Salmonella, E. colli, atau Listeria bisa menyebabkan keracunan.
Apalagi jika Anda tidak mengolah daging tersebut dengan cara yang tepat.
Ya, selain mengurangi kualitas nutrisi yang terkandung di dalamnya, daging yang tidak diolah dengan cara yang tepat juga dapat bisa menyebabkan keracunan makanan.
Keracunan makanan bisa terjadi beberapa jam atau beberapa hari setelah daging dikonsumsi.
Gejala keracunan makanan umumnya meliputi sakit perut, mual dan muntah, pusing dan diare.
Segera cari bantuan medis jika gejala yang Anda alami tidak kunjung membaik atau justru semakin memburuk.
3. Terlalu banyak makan daging
Daging merupakan sumber zat besi yang baik untuk tubuh.
Salah satu fungsi zat besi yaitu untuk pembentukan sel darah merah yang sehat.
Namun, terlalu banyak makan daging juga berbahaya. Pasalnya, hal tersebut dapat menyebabkan Anda mengalami keracunan zat besi.
Keracunan zat besi biasanya akan menimbulkan gejala dalam waktu 6 jam setelah overdosis dan dapat memengaruhi berbagai bagian tubuh yang berbeda.
Mulai dari saluran pernapasan, paru-paru, lambung, usus, jantung, darah, hati, kulit, dan sistem saraf.
Secara umum, gejala keracunan zat besi termasuk mual, muntah, pusing, diare, nyeri perut, gelisah, dan mengantuk.
Dalam kasus yang serius mungkin akan menyebabkan napas cepat, jantung berdebar, pingsan, kejang, dan tekanan darah rendah.
Baca juga: Habis Minum Obat Kolesterol dan Hipertensi, Bolehkah Makan Daging Sepuasnya?
Penting untuk dipahami bahwa kondisi ini biasanya lebih mungkin dialami oleh orang-orang yang memiliki riwayat penyakit tertentu, seperti hemokromatosis.
Hemokromatosis merupakan kondisi genetik yang menyebabkan proses penyerapan zat besi dari makanan secara tidak wajar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.