Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta: Benarkah Daging Kambing Bikin Hipertensi?

Kompas.com - 10/08/2019, 11:18 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Tunggul menjelaskan, jika orang dengan hipertensi primer mengonsumsi makanan kaya garam, maka pengontrolan ginjal terhadap garam dapat bermasalah.

Ketika metabolisme garam pada ginjal terganggu, yang terjadi adalah sistem peredaran darah tidak lancar.

Hal ini membuat aliran sel-sel darah di dalam tubuh tidak seimbang, sehingga tekanan darah juga meningkat. Inilah yang disebut orang dengan hipertensi.

"Makanan apapun bisa menjadi dalang hipertensi jika makanan tersebut mengandung banyak kadar garam," tegas Dr Tunggul.

Selanjutnya dalam daging merah termasuk daging kambing, kadar lemaknya juga tinggi.

Jika daging merah diolah dengan bahan yang memiliki kadar lemak tinggi juga seperti santan dan minyak, maka kadar lemak dalam olahan tersebut akan meningkat.

Lemak yang terlalu banyak dikonsumsi penderita hipertensi primer, akan mengakibatkan penumpukkan lemak dan penyempitan pada pembuluh darah.

Ketika pembuluh darah menyempit, aliran darah ke ginjal berkurang. Ginjal yang memiliki peran penting dalam penyebaran peredaran darah ini akan susah mengontrol sel-sel darah. Sehingga, tekanan darah dalam tubuh juga akan meningkat.

Baca juga: Daging Kambing Pilihan Diet Baru

"Makan daging kambing itu tidak masalah. Cuma lihat olahannya, banyak garam atau lemaknya gak," ujar dia.

Menurut Tunggul, makanan cepat saji yang dijual di pasaran bahkan mall besar juga bisa menimbulkan hipertensi jika mengandung banyak garam dan lemak.

2. Hipertensi sekunder

Jenis hipertensi atau tekanan darah sekunder dimaksudkan bagi orang yang bisa terkena hipertensi dari berbagai faktor. Termasuk di antaranya, terdapat masalah pada hormona kelenjar aldosteron atau penyempitan pembulu darah ke ginjal.

Pada dasarnya,  faktor utama penyebab hipertensi sekunder berbeda-beda. Pengaruh dari konsumsi asupan garam berlebih juga akan berpengaruh.

Hipertensi sekunder lebih mudah diobati dan masih memungkinnkan untuk tidak mengonsumsi obat seumur hidup.

Baca juga: Jangan Salah, Sakit Kepala Bukan Ciri dari Hipertensi

Catatan makan daging kambing

Tunggul mengatakan, orang dengan riwayat hipertensi tidak masalah jika ingin ikut mengonsumsi olahan daging kambing.

"Kalau Anda hipertensi mau makan daging kambing, ya makan saja. Toh enggak ngaruh kok, itu cuma mitos saja," kata Tunggul.

Namun Tunggul mengingatkan untuk mengonsumsi daging kambing dalam porsi wajar. Selain itu, kandungan garam dan lemak dalam olahan makanan juga perlu diperhatikan.

Banyak penelitian pun telah membuktikan, asupan kadar garam yang tinggi memicu risiko hipertensi.

"Bahkan, di Inggris sudah di terapkan terhadap restoran atau tempat makan untuk tidak menaruh garam di meja pelanggan, kecuali pelanggan meminta. Hasilnya, jumlah orang terkena hipertensi di Inggris berkurang," jelas Tunggul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau