Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Kecelakaan di Jalan, Kok Orang Lebih Suka Menonton?

Kompas.com - 08/08/2019, 12:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber

Misalnya, ketika Anda menyaksikan atau mendengar tetangga dilukai oleh pasangannya, kemudian ia meminta pertolongan kepada tetangga-tetangga, namun banyak tetangga maupun anda tidak melakukan apa-apa.

Hal tersebut termasuk dalam bystander effect. Alasan terbesar yang paling sering diungkapkan oleh orang-orang adalah tidak ingin mencampuri urusan rumah tangga orang lain.

Walaupun mungkin tidak ada dampak buruk yang terlihat secara langsung, bystander effect akan memengaruhi nilai moral Anda kepada sesama manusia.

Baca juga: Lebih Masif dari Cipali, Ini 7 Kecelakaan Lalin Terdahsyat di Dunia

Tips menghadapi fenomena bystander effect

Sebenarnya, menghadapi fenomena bystander effect dapat dilakukan dengan mudah bila ada niatan yang kuat untuk membantu. Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan.

  • Menumbuhkan rasa empati dan simpati terhadap orang lain bila Anda adalah seorang pengamat.
  • Menghubungi pihak yang dapat membantu, seperti pertolongan medis, ambulans, atau satpam terdekat.
  • Berinisiatif untuk menolong orang tersebut bila tidak ada yang membantu karena bystander efeknya seperti domino. Jika ada orang yang menolong, makan semua akan mencoba ikut membantu.
  • Ikut mengedukasi orang-orang agar tetap aktif dan melawan rasa apatis ketika orang lain membutuhkan pertolongan.

Jika Anda sebagai orang yang minta tolong, mungkin meminta tolong ke orang tertentu bisa menjatuhkan domino tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan eye contact agar orang yang dimintai tolong merasa segan dan sulit menolak.

Fenomena bystander effect berlaku kepada orang dewasa dan anak-anak.

"Kesimpulannya, bystander effect adalah fenomena yang tergantung pada setiap individu. Apakah mereka ingin mengelompokkan diri sebagai kelompok apatis atau tidak menimbulkan kejadian ini," tutup Jennyfer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com