Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Darurat Polusi Udara, Berikut Cara Pakai Masker yang Benar

Kompas.com - 05/08/2019, 19:06 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada saat ini, kualitas udara Jakarta sedang menjadi sorotan. Data AirVisual menunjukkan bahwa Jakarta darurat polusi udara.

Namun, masih ingatkah Anda akan kabut asap yang melanda berbagai daerah di negeri kita pada tahun 2015? Pada saat itu, dampaknya sungguh luar biasa hingga menelan korban jiwa.

Baik pada saat itu maupun sekarang, masyarakat merasa perlu berbondong-bondong menggunakan masker ke mana pun mereka pergi. Kebingungan atas cara menggunakan masker yang benar pun terjadi.

Dalam diskusi media "Seberapa Efektif Masker Melindungimu dari Bahaya Polusi Udara?" di Jakarta, Senin (5/8/2019) oleh produsen rangkaian produk Nexcare yaitu 3M Indonesia, Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K) selaku Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia - RSUP Persahabatan menjelaskan caranya.

Baca juga: Cegah Difteri, Perlukah Pakai Masker dan Imunisasi Bayi Baru Lahir?

Masker sekali pakai (simple mask)

Jika Anda pengguna masker sekali pakai atau biasa juga disebut daily mask, baik masker telinga dan masker hijab, ketahuilah bahwa masker ini hanya bisa digunakan ketika sedang sakit atau akan menuju lingkungan yang berpolusi partikel lebih besar dari 10 micro.

Cara menggunakannya, pastikan Anda memasang bagian masker yang berwarna putih menghadap ke dalam, menutupi hidung dan mulut Anda. Lalu, kaitkan tali ke telinga atau kepala Anda (bagi masker hijab). Tariklah bagian bawah masker sampai menutupi bawah dagu Anda.

Selanjutnya, tekan bagian atas masker pada bagian hidung sehingga rapat dan memastikan debu sulit keluar dan masuk dari celah yang ada, serta buatlah nyaman dipakai oleh Anda.

Masker ini tidak bisa dipakai bolak-balik dari bagian atas hidung dan dagu ataupun dari yang hijau di luar diubah ke dalam. Sebab, masker dibuat sesuai takarannya. Jika salah memakainya, debu bisa masuk dan menyebabkan infeksi.

Masker ini juga tidak boleh di cuci karena pori-pori nya akan melebar, dan maksimal penggunaan masker ini 6-8 jam.

Baca juga: Ancaman Polusi Udara Nyata, Picu Risiko Jantung Hingga Kematian Dini

Masker respirator

Jika indeks polusi berada di atas 150, maka simple mask saja tidak akan cukup. Sebaiknya, gunakan masker respirator.

Cara menggunakan masker respirator yang benar adalah memposisikan respirator di depan wajah anda. Pegang kedua tali dan pastikan posisi nose clip atau klip hidup berada di bagian atas respirator dan rapatkan hingga ke dagu.

Tarik tali respirator ke telinga, tekuk nose clip dan atur posisi agar tidak ada kebocoran udara luar dengan cara menghembus dan menarik napas serta mengecek kebocoran di bagian hidung, pipi dan dagu. Untuk lebih memastikan, semprotkan minyak wangi di depan masker. Jika tidak tercium, maka pemakaian sudah benar.

Sama seperti masker sekali pakai, buatlah menjadi nyaman dipakai.

Baca juga: Pakai Masker dan Cuci Hidung untuk Lindungi Pernapasan dari Kabut Asap

Masker ini bisa digunakan selama delapan jam, jika tidak terkena air dan tidak digunakan bergantian dengan orang lain.

Apabila masker sedang tidak digunakan, simpanlah di tempat yang bersih dan tertutup.

Masker ini juga tidak dapat dicuci, karena filternya memang hanya untuk sekali pakai.

Kedua sisi masker mempunyai fungsi yang berbeda, sehingga menggunakan masker secara terbalik justru tidak menguntungkan karena wajah akan bersentuhan dengan lapisan yang kasar dan bisa terjadi iritasi.

Sama dengan simple mask, masker ini tidak boleh dipakai lebih batas pemakaiannya, sekitar 6 atau 8 jam.

Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Sangat Buruk Sejak Tengah Malam hingga Pagi Ini

Masker kain

Lantas, bagaimana dengan masker kain yang sering digunakan oleh masyarakat karena lebih ekonomis dan bisa dipakai berulang-ulang?

Agus menjelaskan bahwa masker kain ini sifat dan cara penggunaannya sama seperti masker sekali pakai. Tujuannya pun menghalau partikel-partikel debu masuk ke tubuh.

Dia tidak melarang Anda untuk menggunakan masker kain ini, karena setidaknya masker kain lebih baik daripada tidak menggunakan sama sekali saat kualitas udara buruk.

Namun, masker kain tetap tidak lebih daripada masker respirator maupun beberapa jenis masker sekali pakai yang didesain khusus untuk kondisi polusi tertentu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau