Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Tubuh Manusia: Bagaimana Sih ASI Diproduksi?

Kompas.com - 02/08/2019, 21:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Sumber

Di lain sisi, isapan mulut bayi juga merangsang produksi ASI dalam tubuh ibu.

Bagaimana caranya? Puting mengandung banyak saraf, sehingga saat mulut bayi mengisap puting, ini merupakan sebuah sinyal untuk tubuh ibu.

Isapan bayi akan merangsang kelenjar hipofisis di otak ibu untuk melepaskan hormon oksitosin serta prolaktin ke dalam aliran darah.

Hormon prolaktin berfungsi untuk membuat ASI dari aliran darah ibu, sementara hormon oksitosin menyebabkan sel-sel di sekitar tempat pembuatan ASI mendorong ASI keluar

Semua proses ini dinamakan dengan let-down reflex. Saat sudah terjadi let-down reflex, Anda mungkin akan mengalami beberapa hal berikut ini:

  • Bayi aktif mengisap payudara dan menelan ASI (bayi puas setelah menyusu)
  • ASI dapat menetes dari payudara satunya saat Anda sedang menyusui bayi
  • Anda mungkin merasa geli di payudara atau payudara Anda terasa sangat penuh setelah satu minggu pertama menyusui
  • Anda mungkin merasa haus

Baca juga: Misteri Tubuh Manusia: 8 Alasan Kenapa Anda Punya Double Chin

Dibutuhkan kerjasama antara ibu dan bayi dalam memproduksi ASI

Jadi, tidak hanya tubuh ibu yang berusaha untuk membuat ASI, isapan bayi pun diperlukan untuk membuat ASI. Ini merupakan suatu proses yang timbal-balik antara ibu dan bayi.

Hormon di tubuh ibu untuk membuat ASI juga dirangsang pelepasannya oleh isapan mulut bayi di payudara ibu. Oleh karena itu, semakin banyak dan sering bayi menyusu, maka semakin banyak ASI yang dapat diproduksi oleh tubuh ibu.

Itu mengapa bayi yang jarang menyusu dapat menyebabkan produksi ASI menurun.

Saat aliran ASI meningkat di awal-awal masa menyusui, mungkin Anda merasakan hal yang kurang nyaman di payudara. Tidak apa karena ini merupakan hal yang normal.

Kontraksi alveoli yang meningkat untuk membuat ASI dari aliran darah ibu dapat menyebabkan ibu merasakan kesemutan, sensasi terbakar, atau menusuk-nusuk di payudara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau