Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Futuristik untuk Mati di Masa Depan, Menurut Prediksi Para Ahli

Kompas.com - 30/07/2019, 19:08 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

Sumber Futurism

4. Punah ketika Bumi ditabrak asteroid raksasa

Badan-badan antariksa di seluruh dunia menaruh perhatian besar pada asteroid yang mendekat atau kemungkinan akan menuju Bumi. Hal ini karena asteroid yang berukuran cukup besar bisa memusnahkan semua makhluk hidup di Bumi.

Sebuah studi yang dilaporkan dalam jurnal Geophysical Research Letters pada 2017 pernah menganalisis berbagai dampak yang mungkin terjadi akibat tabrakan asteroid.

Baca juga: Tak Akan Ada yang Cacat di Masa Depan, Revolusi Bionik Telah Datang

Britt Scharringhausen, Associate Professor and Department Chair of Physics and Astronomy di Beloit College, berkata bahwa asteroid yang lebarnya 10 kilometer akan bergerak dengan kecepatan 15 kilometer per detik dan tidak akan bisa dihentikan.

Jika asteroid ini menabrak daratan atau lautan, ia dengan segera akan meninggalkan kawah raksasa dan melemparkan luar biasa banyak batuan ke angkasa. Ketika tabrakan terjadi, tekanannya saja akan bisa merusak organ dalam tubuh manusia, sementara anginnya akan menghancurkan gedung-gedung, mobil dan jaringan hidup.

Kalaupun Anda tidak langsung mati karena tabrakan asteroid, atmosfer akan tertutup abu yang memblokir sinar matahari selama setahun dan Anda akan mati karena kejatuhan abu panas atau kelaparan.

5. Mati setelah hidup bahagia 1.000 tahun

Pakar biologi Inggris, Aubrey de Grey, meyakini bahwa manusia pertama yang akan hidup hingga 1.000 tahun sudah lahir di Bumi. Dia juga meyakini bahwa penuaan harus ditangani sebagai penyakit karena penuaan memiliki gejala dan bisa dikontrol bila manusia menemukan pendekatan yang benar.

Baca juga: Di Masa Depan, Reparasi Gen Janin Mungkin Tak Lagi Langgar Etika

Grey tidak sendirian. Banyak ahli juga berpikiran sama dan sedang berlomba-lomba mencari cara untuk hidup imortal. Dalam studi baru-baru ini, misalnya, para peneliti dari Stanford University menemukan bahwa transfusi darah muda menunjukkan potensi untuk melawan penuaan neurologis pada tikus.

Lalu, ada juga perusahaan biologi Calico milik Google yang bertujuan untuk “menyelesaikan kematian” dan Human Longevity, Inc. yang menggunakan algoritma untuk memprediksi risiko kanker dan kondisi genetik lainnya untuk memperpanjang usia manusia.

Dengan adanya otomatisasi dan pendapatan dasar di masa depan, mungkin manusia nantinya tidak perlu bekerja lagi dan bisa mengeksplorasi berbagai hobi hingga akhirnya meninggal di usia yang sangat-sangat tua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Futurism
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com